Banjir besar yang melanda hampir sebagian besar wilayah Kotawaringin Barat tidak selamanya mendatangkan kesedihan. Buktinya, setiap sore puluhan anak dan dewasa memanfaatkan sejumlah titik banjir untuk berenang. Mereka seolah sedang bermain di arena water boom raksasa.
PANGKALAN BUN-radarsampit.com, Koko Sulistyo
Hampir satu bulan berlalu, beberapa wilayah di lima kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat masih terendam banjir. Tiga sungai besar yang meluapkan muatannya yaitu Sungai Arut, Sungai Lamandau, dan Sungai Kumai.
Bukan hanya rumah, banjir juga merendam pelabuhan masyarakat, serta jalan raya hingga ketinggian hampir satu meter. Banjir di lokasi tersebut ternyata justru dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat terdampak untuk membawa keluarganya berenang menikmati wahana air gratis.
Setiap harinya, puluhan orang yang merupakan penghuni Kelurahan Baru dan kelurahan sekitarnya datang ke pelabuhan warga di Jalan Berunai, Kelurahan Baru. Sejak sebulan terakhir pelabuhan itu terendam hingga hampir mencapai jalan aspal.
Penikmat lokasi itu bukan hanya anak-anak, namun warga dewasa ikut bersuka cita. Mereka mandi dan mengajari anak-anak berenang.
Wiwin, warga Natai Pelingkau, Kelurahan Baru, mengaku sudah beberapa hari ini tidak pernah absen datang ke pelabuhan. Dia biasa mandi bersama anak-anaknya dan selalu datang secara rombongan.
”Kalau sore ramai sekali, bukan hanya warga sekitar tetapi juga ada warga dari kelurahan lain yang datang bersama keluarga untuk mandi,” ujarnya.
Keceriaan anak-anak saat berenang dapat mengobati kejenuhan mereka karena aktivitas bermain terhambat banjir. Ia mengaku saat berenang selalu memantau dan mengawasi anaknya agar berenang di lokasi yang tidak terlalu dalam.
Namun untuk yang dewasa mereka berenang hingga mendekati bibir pelabuhan yang berbatasan dengan sungai dan sebagian besar sudah bisa berenang.
”Anak saya tetap menggunakan pelampung, untuk berjaga-jaga dan kita awasi dengan ketat,” ungkapnya.
Warga lainnya Raswita menyampaikan, berenang sore di lokasi banjir bersama keluarga merupakan salah satu upaya untuk menghilangkan kejenuhan anak-anaknya yang selama ini terdampak banjir. “Wahana baru, rekreasi murah dan meriah bagi anak-anak,” katanya.