PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Persoalan infrastruktur jalan di Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), seolah tidak ada habisnya. Baru ditambal jalan kembali berlubang dan mengancam keselamatan pengendara roda dua.
Warga setempat patungan menimbun dan mengecor lubang jalan dengan semen. Tapi lantaran kelas jalan yang masih C sementara yang melintas truk bermuatan berat membuat lubang kembali menganga.
Parahnya, lubang yang semula kecil menjadi besar karena tidak lekas ditambal, padahal Pemkab Kobar mempunyai program nol lubang yang digadang-gadang mampu mengatasi kerusakan infrastruktur jalan.
Warga Jalan Natai Arahan, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Utin Ratna mengeluhkan kondisi jalan sebelum tanjakan terminal Natai Suka yang berlubang.
“Ada lobang yang menganga sudah kami timbun tapi kembali berlubang karena yang melaluinya truk besar,” keluhnya.
Lubang tersebut sudah banyak memakai korban, bukan hanya warga Pangkalan Bun tetapi juga pengendara dari luar kota yang tidak paham kondisi jalan.
Kasus terakhir, satu pengendara roda dua yang berasal dari Sungai Rangit terjerembab akibat menabrak lubang, dan mengalami luka serta kendaraannya rusak, Senin 19 Februari 2024 malam.
“Sudah banyak memakan korban, kasihan kalau dibiarkan tanpa tindakan, apalagi jalan lingkar luar menuju luar kota Pangkalan Bun,” bebernya.
Warga RT 20, Kelurahan Baru, Bambang berharap selain persoalan infrastruktur jalan yang mesti dibenahi. Dia juga menyoroti minimnya penerangan jalan di ruas Jalan Natai Arahan.
“Setidaknya kalau jalan ada yang rusak bila penerangan bagus masih terlihat oleh pengendara, kalau gelap begini rawan kecelakaan dan kejahatan,” pungkasnya. (tyo/yit)