Main Sabun, Pemain Tiongkok Dihukum

Bulu tangkis
China's Tan Qiang (L) playing with China's He Ji Ting (R) returns to Indonesia's Mohammad Ahsan and Indonesia's Hendra Setiawan during the men's doubles semi-final at the All England Open Badminton Championship at the Utilita Arena in Birmingham, central England, on March 19, 2022. (Photo by JUSTIN TALLIS / AFP)

Kabar mengejutkan datang dari sirkuit bulu tangkis dunia. Federasi Badminton Dunia (BWF), kemarin (25/3), secara resmi mengumumkan bahwa empat pemain Tiongkok bersalah karena tidak bermain sungguh-sungguh.

Empat pemain yang didakwa main sabun tersebut adalah He Jiting, Tan Qiang, Liu Yuchen, dan Li Junhui (sekarang pensiun). BWF menganggap mereka tidak mengeluarkan kemampuan terbaik ketika bertemu pada babak perempat final Fuzhou China Open 2018.

Saat itu, He/Tan mengalahkan Li/Liu dalam rubber game dengan skor 21-15, 14-21, dan 21-19. Pertandingan tersebut berlangsung dalam 40 menit saja.

Dalam siaran resminya, BWF menegaskan bahwa empat pemain itu melanggar pasal 3.1.2 BWF Code of Conduct 2017. Pasal itu mengatur soal perjudian, taruhan, dan hasil pertandingan yang mencurigakan.

Berdasarkan hasil rapat dengar pendapat dengan panel independen, diputuskan bahwa keempat pemain tersebut bersalah. Mereka diskors dari semua hal yang berhubungan dengan bulu tangkis dunia dalam jangka waktu tiga bulan.

Hukuman tersebut langsung berlaku jika dalam tempo dua tahun ke depan, empat pemain itu melakukan perbuatan serupa. Hukuman percobaan ini resmi dimulai sejak 25 Januari 2022.

Baca Juga :  Jay Idzes Jadi Harapan Indonesia Hadapi Arab Saudi

Selain itu, He/Tan dan Li/Liu wajib mengembalikan uang hadiah yang mereka dapatkan pada Fuzhou China Open 2018. He/Tan yang mencapai final (kalah dari ganda nomor satu dunia asal Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo) mendapatkan hadiah USD 12.250 (sekitar Rp 175,6 juta).

Sedangkan Li/Liu yang terhenti di perempat final, mengantongi fresh money sebesar USD 2.187 (Sekitar Rp 31,3 juta).

Dari dokumen BWF, kasus ini awalnya bergulir dari laporan umpire C.R Rajeev dan referee Pencho Stoynov pada 9 November 2018 atau tepat ketika pertandingan selesai.

Dalam laporannya, Rajeev dan Stoynov menulis bahwa He/Tan dan Li/Liu tidak bermain sungguh-sungguh. Mereka tidak mengeluarkan kemampuan terbaik sebagai dua ganda putra kelas dunia. Setelah laporan itu masuk, BWF lewat unit integritas langsung melakukan investigasi.



Pos terkait