Perbaiki Sistem Keamanan Sebelum Pemandian Umum Dibuka Kembali

pemandian umum 1
PEMANDIAN UMUM: Pemandian Umum Sungai Pasir Panjang, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat rencananya akan dibuka kembali setelah dilakukan perbaikan dan peningkatan sistem pengawasan untuk keamanan pengunjung. (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Pemerintah Desa Pasir Panjang masih menutup lokasi pemandian umum di Sungai Pasir Panjang setelah kejadian tenggelamnya salah satu pengunjung beberapa hari lalu.

Meski ada keinginan masyarakat luas agar pemandian tersebut ditutup permanen, namun tidak sedikit yang meminta agar ada perbaikan pelayanan terutama dalam hal keamanan dan keselamatan para pengunjung.

Untuk itu, pengawasan harus dilakukan oleh profesional yang sudah dibekali dengan keterampilan penyelamatan dan penanganan pertama ketika terjadi korban tenggelam.

Warga Pangkalan Bun, Indra mengatakan sudah saatnya pengelola memikirkan untuk menyiapkan tenaga profesional untuk memastikan keamanan para pengunjung. Apalagi tempat rekreasi tersebut berpotensi terjadi kecelakaan dan jumlah pengunjung yang banyak.

“Petugas tidak boleh lengah, harus waspada dan jangan jauh dari pemandian, selain itu para pengawas harus dibekali dengan keterampilan bukan saja untuk penyelamatan tetapi juga penanganan pertama saat terjadi insiden,” ujarnya, Rabu (10/8).

Menurutnya selama ini, pihak pengelola abai terhadap hal itu, apalagi setiap harinya khususnya pada sore hari dipadati pengunjung. Kemudian ada retribusi yang seharusnya dibarengi dengan tanggung jawab untuk memberikan rasa aman kepada pengunjung.

Baca Juga :  Ada 74 Sekolah Dapat Jatah Renovasi Tahun Ini

Ia menyarankan agar ada pos pantau yang dibangun di posisi yang dapat melihat seluruh aktivitas di sungai tersebut, sehingga insiden sekecil apapun dapat terdeteksi sejak dini.

“Misal ada pengunjung yang sudah nampak lelah harus diingatkan, bukan saja kepada yang bersangkutan tetapi juga kepada para orang tuanya,” harapnya.

Warga Pangkalan Bun lainnya Topan, mengaku sebelum ini hampir setiap akhir pekan membawa anak-anaknya berwisata ke pemandian umum tersebut. Diakuinya bahwa pengawas di tempat tersebut tidak ada, otomatis hanya orang tua yang harus waspada dalam menjaga putra putrinya.

Ditegaskannya, bila pengelola tidak mampu untuk melakukan pengawasan maka sebaiknya pemandian tersebut ditutup untuk umum, dan dialihkan fungsinya menjadi wisata alam. Terlebih pemerintah desa setempat sudah membangun jembatan untuk warga bisa bersantai menikmati suasana hutan yang masih alami di lokasi tersebut.



Pos terkait