NANGA BULIK – Berpuasa di bulan suci Ramadan bukan halangan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Hal tersebut berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 13 tahun 2021 tentang hukum vaksinasi Covid-19 pada saat berpuasa.
“Fatwa tersebut menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 tidak membatalkan puasa dan boleh dilakukan bagi umat muslim yang sedang berpuasa,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, Rosmawati.
Apalagi vaksin Covid-19 tersebut dipandang sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam menghadapi paparan virus dan variannya. “Maka mendapatkan vaksin justru dianjurkan sebagai upaya kita agar terhindar dari penyakit,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Lamandau sendiri terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Kabupaten Lamandau. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh masyarakat dalam menangkal virus Covid-19.
Untuk itu vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di Kabupaten Lamandau, baik melalui puskesmas – puskesmas, maupun gerai vaksinasi di Polres Lamandau yang melayani vaksinasi dosis 1 dan 2 serta dosis ke 3 (booster) yang dilakukan setiap hari.
“Untuk vaksinasi dosis pertama sudah 10 persen melebihi target. Yakni target 74.256 orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis 1 mencapai 74.469 orang. Sementara yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua mencapai 64.784 orang dan vaksin booster 8.675 orang,” bebernya.
Terpisah, Rahmat salah satu warga Nanga Bulik mengaku masih khawatir untuk suntik vaksin di bulan puasa. Meskipun sudah ada fatwa MUI bahwa diperbolehkan vaksin dalam keadaan puasa, namun ia khawatir jika setelah vaksin badan lemas dan tidak bertenaga untuk menjalankan ibadah puasa.
“Kami harap ada pelayanan vaksinasi di malam hari, misalnya membuka gerai vaksinasi di dekat masjid untuk melayani jamaah yang usai salat tarawih. Kalau sudah buka puasa kan badan lebih segar,” usulnya. (mex/sla)
