Sampah Merusak Pemandangan Pantai Ujung Pandaran, Ini Dampak Panjangnya

SAMPAH-PANTAI-UJUNG-PANDARAN
MERUSAK PEMANDANGAN: Sampah yang berserakan di tepi Pantai Ujung Pandaran merusak pemandangan pantai di pagi hari, Jumat (6/5). (HERU PRAYITNO/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Membeludaknya pengunjung di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, menyisakan banyak sampah berserakan. Hal itu merusak pemandangan destinasi wisata andalan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tersebut. Selain itu, juga memperlihatkan buruknya perilaku sebagian wisatawan maupun pedagang, karena tak menjaga kebersihan lokasi itu.

Pantauan Radar Sampit, sampah berserakan di sepanjang tepian Pantai Ujung Pandaran. Sebagian besar sampah itu merupakan bekas makanan ringan. Sehari setelah Lebaran, pengunjung banyak memilih rekreasi ke pantai. Tak sedikit pula yang menghabiskan waktu menginap dengan membawa tenda.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Pondok kayu disewa mulai dari Rp 150 ribu – Rp 1,5 juta per malam, tergantung fasilitas di dalamnya. Untuk setiap mobil yang masuk area Pantai Ujung Pandaran dikenakan tarif masuk sebesar Rp 20 ribu per unit.

Heru, warga Sampit yang berangkat Kamis (5/5), memilih membawa tenda sendiri. Selain, irit biaya bermalam, menggunakan tenda juga menciptakan suasana yang lebih dekat dengan alam.

”Mencari golden time yang tepat saat mengunjungi pantai itu ketika sore dan pagi hari. Paling asyik menikmatinya,” kata Heru.

Baca Juga :  Puluhan Pasukan Kuning Bersihkan Lokasi Pawai Nasi Adab

Namun, liburannya kali ini sedikit membuatnya terganggu dengan banyaknya sampah yang berceceran di mana-mana. Alih-alih ingin menikmati pemandangan ketika matahari terbit atau tenggelam, tumpukan sampah malah merusak pemandangan.

Jumlah pengunjung saat H+3 Lebaran kemarin sudah tak begitu padat dan tidak berjejal. Ada sekitar 40-an mobil keluarga yang terparkir atau sekitar 200-an pengunjung yang menginap di pantai.

”Saya datang sampah sudah berserakan di mana-mana. Ada di parkiran, di tempat santai dan paling parah di tepian pantai. Semua penuh sampah,” katanya.

Meski tong sampah dan petugas kebersihan sudah disediakan, jumlahnya tidak sesuai dengan banyaknya pengunjung yang datang.

”Petugas kebersihan ada, tapi tak sesuai dengan pengunjung yang ditangani. Sampah hanya dibersihkan di sekitar parkiran. Di tepian pantai tidak dibersihkan,” ujarnya.

Parahnya, sampah yang berserakan bukannya dipungut dan dibuang ke tong sampah, malahan dibiarkan tersapu oleh ombak lautan. ”Ini sangat memprihatinkan. Ternyata sampah dibiarkan berserakan sambil menunggu air pasang. Ketika pagi hari air pasang, sampah tersapu oleh ombak, dibiarkan hanyut dan bertebaran di lautan. Bukannya menikmati liburan, melihat pemandangan sampah di mana-mana, suasana liburan jadi tak asyik,” katanya.



Pos terkait