Teror Beruang Madu Resahkan Warga Lingkar Selatan Sampit

Beruang Madu kembali berulah dan membuat resah warga Jalan Moh Hatta – Jalur Lingkar Selatan
DITEROR BERUANG: Lokasi kebun warga yang diteror beruang madu. (BKSDA FOR RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Beruang Madu kembali berulah dan membuat resah warga Jalan Moh Hatta – Jalur Lingkar Selatan, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit menerima laporan kemunculan Beruang Madu dari warga bernama Petra, Rabu (15/12) lalu.

Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah melakukan observasi seorang diri menggunakan motor untuk mengecek lokasi kemunculan beruang.

Bacaan Lainnya

”Akses menuju lokasi kemunculan beruang cukup sulit. Saya lanjutkan berjalan kaki untuk melakukan observasi,” kata Muriansyah, Kamis (17/12).

Dari hasil observasi, Muriansyah menemukan kandang ternak babi milik pelapor di sekitar lokasi kemunculan beruang. ”Beruang muncul ke sekitar pondoknya sudah tiga kali. Diduga kuat beruang datang karena di belakang rumah ada wajan bekas masakan selai nanas yang belum dicuci,” kata Muriansyah.

Baca Juga :  Ingat..!!! Jika Tak Dipakai, Dana Desa Hangus

Warga lainnya yang tinggal di sekitar lokasi mengaku beruang kerap muncul sekitar dua minggu terakhir. ”Yang dilihat warga hanya seekor beruang yang sama dengan ukuran badan yang besar. Beruang merusak kebun nanas dan memakannya. Selain itu, pernah memakan puluhan bebek milik warga,” katanya.

”Kejadian itu lama, sekitar awal tahun atau tahun kemarin. Warga baru menceritakan dan melaporkannya. Dalam semingguan, puluhan ekor bebek mati diserang beruang dan meninggalkan bangkai daging bebek. Saya juga masih mencari tahu, kenapa beruang hanya memakan hati dan jantung bebek,” katanya.

Kejadian serupa pernah terjadi di Perumahan Wengga Metropolitan. Hewan ternak ayam peliharaan warga dimakan hanya bagian hati dan jantung. ”Dikira warga saat itu yang memakan anjing. Tetapi, warga heran kenapa dagingnya tidak dimakan,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, kemunculan beruang yang meresahkan warga sudah terjadi tiga kali dalam setahun terakhir. ”Ini kasus ketiga yang saya dengar dan dilaporkan warga. Ada beruang yang menyerang ternak ayam dan itik. Di Desa Eka Bahurui, ayam yang diserang dan yang terbaru lokasinya di lingkar selatan, ternak itik milik warga  yang diserang,” katanya.



Pos terkait