SAMPIT, radarsampit.com – Pengukuhan Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masa bakti 2024-2029 resmi digelar pada Rabu (6/8), bertempat di Gedung B Setda Kotim.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengukuhan serentak pengurus DWP Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dilakukan secara virtual melalui Zoom Meeting.
Sebanyak 13 kabupaten/kota di Kalteng mengikuti pengukuhan serentak ini, antara lain Barito Selatan, Gunung Mas, Lamandau, Barito Timur, Kapuas, Kotawaringin Timur, Pulang Pisau, Palangka Raya, Katingan, Seruyan, Murung Raya, Kotawaringin Barat, dan Sukamara.
Pengukuhan dilakukan oleh Ketua DWP Provinsi Kalimantan Tengah Natalin Leonard S. Ampung, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peran DWP sebagai organisasi perempuan yang mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Ini bukan hanya tentang jabatan. Ini tentang tanggung jawab, tentang bagaimana DWP mampu memberi kontribusi langsung di tengah masyarakat,” tegas Natalin.
Ia juga mengapresiasi dedikasi pengurus DWP di seluruh kabupaten/kota yang telah aktif menjalankan berbagai program sosial dan pemberdayaan perempuan. Natalin menilai bahwa DWP memiliki potensi besar sebagai agen perubahan yang mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, terutama dengan melibatkan generasi muda dan pelestarian kearifan lokal.
“Jangan hanya berhenti pada acara-acara formal. Turunlah ke lapangan, dengarkan suara masyarakat, dan jadikan DWP sebagai jembatan aspirasi mereka,” tambahnya.
Plt Ketua DWP Kabupaten Kotim Halimah Masri, yang turut dikukuhkan dalam kesempatan tersebut, menyambut baik amanah yang diberikan. Ia berkomitmen menjadikan DWP Kotim sebagai wadah yang aktif, produktif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
“Pengukuhan ini bukan sekadar seremoni. Ini adalah awal bagi kami untuk bekerja lebih nyata dalam mendukung program pemerintah dan memperkuat peran perempuan di berbagai sektor,” ujar Halimah.
Menurut Halimah, ke depan DWP Kotim akan fokus pada kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, seperti pelatihan keterampilan bagi perempuan, kegiatan sosial, serta edukasi keluarga. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan antaranggota dan menjadikan DWP sebagai organisasi yang dinamis dan solutif.