Banjir Terjang Lima Kecamatan di Gumas

Ribuan Bangunan Terendam 

banjir,gunung mas,banjir kalteng,banjir kuala kurun,banjir gunung mas,banjir hari ini,radar sampit,banjir indonesia
Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya, tepatnya di Desa Petak Bahandang yang sempat terendam banjir, Senin (5/9) kemarin.(istimewa)

KUALA KURUN, RadarSampit.com – Ribuan rumah dan fasilitas umum desa dan kelurahan yang ada di lima kecamatan, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) terendam banjir. Akibat dari meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Ketinggian air bervariasi, yakni 1 hingga 2 meter.

”Berdasarkan data yang kami himpun, secara keseluruhan di lima kecamatan ada 2.818 rumah yang terendam banjir,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gumas Champili, melalui Sekretaris Karya, Senin (5/9) sore.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Ia merincikan, di Kecamatan Kurun ada 879 rumah yang terendam banjir, meliputi Kelurahan Tampang Tumbang Anjir, Desa Penda Pilang, Tumbang Manyangan, Tumbang Tambirah, Tumbang Miwan, Pilang Munduk, Tumbang Hakau, Hurung Bunut, Petak Bahandang, dan Tanjung Riu.

Lalu Kecamatan Tewah, tercatat ada 1.389 rumah terendam, meliputi Kelurahan Tewah, Desa Tumbang Pajangei, Sei Riang, Tumbang Habaon, Tanjung Untung, Sarerangan, dan Teluk Lawah. Kemudian Kecamatan Miri Manasa, ada 100 rumah yakni di Kelurahan Napoi.

Baca Juga :  Begini Persiapan BPBD Kobar Hadapi Ancaman Banjir Rob

Selanjutnya Kecamatan Kahayan Hulu Utara, ada 150 rumah yaitu di Kelurahan Tumbang Miri. Kemudian Kecamatan Damang Batu, ada 300 rumah yang meliputi Kelurahan Tumbang Marikoi, Desa Lawang Kanji, Tumbang Maraya, dan Tumbang Anoi.

”Selain merendam rumah warga, banjir ini juga merendam fasilitas umum, seperti bangunan sekolah, kantor desa, gereja, puskesmas pembantu (pustu), puskesmas, kantor kecamatan, serta sejumlah ruas jalan dan jembatan penghubung juga ikut terendam,” ujar Karya.

Sejauh ini lanjut dia, BPBD sudah turun ke lokasi banjir dengan membawa sarana prasarana yang dibutuhkan, seperti satu buah mobil truk dapur umum, satu unit mobil pikap Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dua unit mobil, satu set tenda pengungsian, 15 rompi pelampung, dan satu perahu karet.

”Di lokasi banjir, kami membuat dapur umum dan mendirikan tenda pengungsian untuk masyarakat yang terdampak banjir. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Kalteng untuk memastikan penanganan masyarakat terancam dan terdampak banjir tertangani dengan baik,” tegasnya.



Pos terkait