SAMPIT – Bayi yang ditemukan di rerumputan dekat selokan Gang Suhada, Kelurahan Ketapang, untuk sementara dalam penanganan Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Instansi tersebut masih menunggu hasil penyelidikan polisi terkait nasib bayi tersebut, apakah diadopsi atau dikembalikan ke orang tua yang diduga membuang bayi.
”Apabila ibu bayi tersebut belum ditemukan dalam beberapa hari, maka bayi bisa diadopsi sesuai aturan. Kami harapkan pelaku pembuang bayi cepat ditemukan, sehingga bayi bisa dikembalikan ke pihak keluarga. Kalau ternyata pihak keluarga menolak, bayi bisa diadopsi,” kata Wiyono, Kepala Dinsos Kotim, Minggu (13/2).
Wiyono menuturkan, pihaknya telah memeriksa kondisi bayi perempuan tersebut. Bayi yang lahir dengan bobot 2.800 gram dan panjang 50 cm itu masih dalam perawatan bidan yang menangani.
”Bayi dalam keadaan sehat. Setelah berkoordinasi dengan Dinkes, bayi lebih baik dirawat jalan dan ditangani bidan,” katanya.
Wiyono menambahkan, masyarakat Kotim yang ingin mengadopsi bayi tersebut diharapkan bersabar. ”Banyak yang menginginkan bayi itu. Bayi yang dibuang itu sudah menjadi bayi negara. Pemerintah berhak melindungi dan merawat serta memastikan keselamatannya. Apabila ada yang ingin sungguh-sungguh mengadopsi, siapa saja boleh, tetapi harus memenuhi syarat sesuai peraturan,” ujarnya.
Seperti diberitakan, bayi malang itu ditemukan tergeletak dalam kardus, di rerumputan dekat selokan Gang Suhada RT 25, RW 4, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sabtu (12/2) pukul 12.30 WIB. Bayi tersebut ditemukan Warsi Darmadi. Kejadian itu membuat warga berdatangan dan berebut ingin membawa pulang bayi tersebut.
Melihat tali pusar yang masih menempel, Anisa Fitri, bidan berada di lokasi kejadian menduga bayi tersebut baru dilahirkan kurang dari sepuluh jam sebelum ditemukan. ”Kemungkinan bayi ini dilahirkan Sabtu pagi. Tali pusarnya masih segar dan menempel,” katanya.
Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kapolsek Ketapang Kompol Samsul Bahri mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus tersebut dengan melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi terkait. ”Masih kami selidiki, apakah sengaja dibuang atau karena hasil perbuatan hubungan terlarang,” tandasnya. (hgn/ign)