Tragedi Bayi dalam Plastik, Jeritan Sunyi ODGJ di Palangka Raya

odgj palangka raya
DIAMANKAN: Perempuan yang diduga ODGJ saat diamankan polisi karena membawa mayat bayi dalam kantong plastik di Jalan Halmahera, Palangka Raya.

PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Warga Palangka Raya digemparkan dengan penemuan jasad bayi laki-laki dalam kantong plastik yang dibawa oleh seorang perempuan tunawisma di Jalan Halmahera, Rabu (6/8/2025) malam.

Perempuan tersebut diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ), dan tragedi memilukan ini kembali mengetuk nurani soal kepedulian sosial terhadap sesama, khususnya mereka yang hidup dalam keterbatasan.

Bacaan Lainnya
Gowes Kemerdekaan

Perempuan yang belakangan diketahui berinisial M (42) itu tinggal sementara di kawasan Lapangan Sanaman Mantikei. Ia mengaku melahirkan bayinya dua hari sebelumnya tanpa bantuan siapa pun.

Dalam kondisi lemah dan tanpa dukungan, M sempat berusaha mencari susu ke Pasar Besar untuk bayinya, namun terpaksa pulang dengan tangan hampa karena tidak memiliki uang.

Minimnya asupan makanan dan nutrisi membuat bayi itu akhirnya meninggal. Dengan tenang, M menunjukkan jasad bayinya yang telah menghitam kepada petugas saat diamankan.

Baca Juga :  Setelah Lama Diportal, Akses Jalan untuk Truk Angkutan PT ATA Kembali Dibuka

“Benar, itu anak saya. Saya ke pasar mau cari susu, tapi tidak bisa beli karena tidak ada uang,” ujarnya.

Penemuan jasad bayi tersebut bermula dari laporan pengemudi ojek online dan penumpangnya kepada pedagang bakso bernama Gilang, yang kemudian bersama petugas keamanan setempat mengecek kondisi perempuan tersebut.

Mereka mendapati bayi dalam pelukannya sudah tak bernyawa, lalu melaporkannya ke pihak kepolisian.

Petugas Polsek Pahandut bersama tim gabungan dari Polresta Palangka Raya segera bergerak ke lokasi.

Bayi yang sudah mengeluarkan bau busuk itu kemudian dievakuasi oleh Tim Emergency Response Palangka Raya ke RSUD dr Doris Sylvanus dan telah dimakamkan.

Sementara M dibawa ke Mapolsek Pahandut untuk menjalani pemeriksaan.

Kapolsek Pahandut, Kompol Volvy Apriana, menyatakan pihaknya masih mendalami kasus ini. Dugaan awal, M mengalami gangguan kejiwaan dan hidup sebatang kara sebagai tunawisma.

“Kami masih melakukan penyelidikan. Kejadian ini sangat memprihatinkan dan menjadi cerminan pentingnya perhatian terhadap warga dengan kondisi khusus seperti ODGJ,” katanya.



Pos terkait