PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Tim gabungan Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kekurangan alat pelindung diri (APD) dalam penanganan kebakaran. Tidak semua unsur yang terlibat dalam penanganan Karhutla mempunyai sarana APD, terlebih para Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) dan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan.
Dengan kondisi tersebut personel yang tergabung dalam Satgas Karhutla rentan terpapar oleh asap yang berdampak pada terserangnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Meski belum ada laporan terhadap personel yang terpapar ISPA, namun kelengkapan APD perlu mendapat perhatian pemerintah daerah.
Ketua Balakar Huma Singgah Itah Kelurahan Mendawai Sanusi mengakui, relawan pemadam yang dipimpinnya tidak pernah ketinggalan dalam penanganan karhutla maupun kebakaran permukiman.
“Namun saat penanganan, tidak ada personel kami yang mengenakan APD, termasuk masker dan kaca mata. Bukan tidak mau mengenakan, tetapi kami tidak memiliki, apalagi warepack,” ungkapnya, Selasa (17/10).
Dengan keterbatasan tersebut, personel sering maju mundur saat berjibaku dengan api. Seperti kejadian di Tanjung Putri, dimana asap pekat berbalik menggulung personel. Terpaksa personel dari Balakar Huma Singgah Itah, BPBD, dan MPA menyelamatkan diri dari kepungan asap.
Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan menegaskan, personel BPBD sudah dilengkapi APD, namun hanya sedikit yang mengenakannya. Masker merupakan alat utama untuk menghindari partikel-partikel abu terhirup. Demikian pula sepatu dan kacamata tahan api, merupakan APD yang utama. “Kita sudah instruksikan, tapi tim hanya sebagian yang memakai APD,” pungkasnya (tyo/yit)
