Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pertumbuhan penduduk di sejumlah wilayah di dunia melambat, dengan laju kurang dari 1 persen dalam 50 tahun terakhir.
Hal ini terjadi di beberapa negara liberal yang melindungi hak-hak LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) untuk menghadapi tantangan dalam meningkatkan populasinya.
Orientasi seksual yang berbeda sering kali menjadi masalah sosial di negara-negara maju, terutama di Eropa, yang kekurangan tenaga kerja produktif.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah di negara-negara maju seperti Prancis, Inggris, Jerman, dan AS membuka pintu bagi imigran, terutama dari Afrika, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Dilansir dari BBC News, langkah ini memicu proyek kontroversial berupa bisnis sperma yang disuntikkan ke dalam rahim wanita yang ingin memiliki anak, termasuk rahim wanita sewaan (surrogates).
Bank Sperma Denmark, Cyros, adalah salah satu pelopor industri fertilitas ini. Didirikan oleh Ole Schou pada tahun 1990-an di Aarhus, Denmark.
Cyros telah berkembang menjadi salah satu industri kesuburan terkemuka yang membantu pasangan yang kesulitan memiliki anak.
Cyros memiliki cabang di berbagai kota di Eropa, termasuk Manchester dan Nikosia, serta di belahan benua lainnya.
Cyros memiliki persediaan 170 liter sperma yang telah diekspor ke 70 negara, menghasilkan ribuan bayi setiap tahunnya.
Negara-negara dengan masalah pertumbuhan penduduk seperti Jepang menjadi pengimpor utama sperma tersebut.
Para pendonor sperma di Cyros melalui kualifikasi ketat dan mendapatkan bayaran.
Kebanyakan pendonor adalah pria dari Denmark dan beberapa negara lainnya.
Konsumen Cyros dapat memilih genetika yang diinginkan, dengan riwayat dan fisik pendonor ditampilkan di situs resmi Cyros, termasuk tinggi badan, ras, foto masa kecil, dan minat.
Identitas pendonor hanya menampilkan data penting yang perlu diketahui konsumen.
Sperma yang disimpan dalam “freezer” akan disuntikkan ke rahim wanita konsumen melalui metode bayi tabung. Pasangan gay sering menyewa rahim wanita lain untuk mengandung bayi sebelum diserahkan kepada mereka.