KASONGAN, RadarSampit.com-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Katingan Markus menyebutkan, ada delapan titik panas (hospot) terdeteksi dalam satu pekan di Kabupaten Katingan. Itu mengacu pada data yang dirilis pihak Pusdalop Provinsi Kalimantan Tengah.
“Iya dalam sepekan ini, delapan titik panas yang berpotensi menyebabkan karhutla terpantau melalui satelit. Sehingga, pihak BPBD Katingan mewaspadai titik tersebut, ” katanya, Jumat (12/5).
Markus menjelaskan, tim penanganan yang ada di daerah terus melakukan persiapan dan siaga sejak dini. Selain itu, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam hal penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemkab setempat menyiapkan sejumlah sarana dan prasarana serta pelatihan pencegahan.
“Permasalahan kebakaran hutan dan lahan ini memang sudah menjadi perhatian dari pemerintah pusat. Maka, setiap tahun di semua daerah diberikan arahan khusus mengenai karhutla,” tuturnya.
Dirinya pun meminta, semua pihak bisa bersinergi dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla. Kemudian, masyarakat diminta tidak membuka lahan tanpa izin, serta jangan melakukan pembalakan liar dikawasan hutan produksi.
“Hal ini sangat penting, sebab akibat yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan sangat luas, salah satunya mengganggu habitat flora dan fauna bahkan pemanasan global jika terus berlanjut, ” tegas Markus.
Ia menambahkan, semua lapisan masyarakat harus ikut berpartisipasi mencegah karhutla, karena mendatangkan dampak yang cukup signifikan bagi keseluruhan hajat hidup orang banyak. baik dari segi kesehatan, kerusakan lingkungan dan dampak turunan lainnya. ”Maka, untuk itu mari rawat dan jaga bersama hutan dan lahan agar terbebas dari karhutla,” tandas Markus.(sos/gus)