SAMPIT, radarsampit.com – Kasus perselingkuhan di lingkungan pemerintahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng seakan tak ada habisnya. Kali ini giliran dua oknum pegawai kecamatan terlibat dugaan kasus perselingkuhan hingga berujung penggerebekan.
Informasi dihimpun, penggerebekan tersebut terjadi di Jalan Walter Condrad, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Sampit, Senin (16/12).
Penggerebekan pasangan selingkuh yang merupakan pegawai Kecamatan Baamang di Kota Sampit ternyata tidak hanya dilakukan oleh warga, namun mertua dari pelaku perempuan ternyata juga ikut menyaksikan kejadian itu.
Informasi dihimpun, As dan RC saat penggerebekan itu diduga sedang asik berduaan menjalin hubungan terlarang.
Suami RC merupakan salah satu ASN di dinas di Kotim dan juga ikut menggerebek mereka di salah satu rumah di depan Gang Merpati Jalan Walter Condrad Kecamatan Baamang.
Saat penggrebekan di rumah As sempat keluar dari kamar sedangkan RC masih berada di dalam kamar dan brsembunyi di dalam kamar kecil alias WC.
Pakaian si perempuan masih tergelatak di atas kasur tersebut. Hingga beberapa waktu berselang si perempuan ini sempat keluar dari dalam WC untuk mengambil bajunya dengan mengenakan kaos warna putih bermotif.
Pihak keluarga dari suami RC sendiri menduga bahwa mereka sudah sempat berhubungan badan hal ini diperkuat dengan ditemukannya tisu berserakan di kamar tersebut.
AK, salah satu dari pihak keluarga suami RC membenarkan bahwa penggerebekan ini dilakukan karena selama ini tingkah laku mereka mencurigakan.
Suami RC yangmerupakan adik kandung AK ini mengaku sudah tidak bisa menahan lagi kekecewaan terhadap sang istri yang bertindak serong dengan pria lain.
“Yang diselingkuhi itu orang dikantornya yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Lurah di Wilayah Baamang ini,” kata AK.
Lanjutnya, tidak hanya menggerebek, mereka juga akan memidanakan keduanya. Bahkan sudah melaporkan kejadian ini ke BKPSDM Kotim perihal perbuatan keduanya.
“Kami sepakat untuk dibawa ke ranah pidana saja biar polisi yang memprosesnya,” kata AK. (ang/sla)