SAMPIT, radarsampit.com – Setahun silam berlalu, TA belum juga bisa melupakan kejadian buruk yang menimpanya. Perempuan muda itu nyaris diperkosa seseorang. Akibat kejadian itu, dia mengalami trauma berat.
Kepada Radar Sampit, Kamis (9/11/2023), TA mengaku menjadi korban pelecehan seksual di sebuah kontrakan di wilayah Kecamatan Baamang, Sampit. Kejadiannya berawal ketika korban berniat mengajukan pinjaman di salah satu perusahaan pembiayaan. Komunikasi dilakukan via pesan WhatsApp.
Hingga akhirnya korban bertemu pelaku berinisial R yang berdalih ingin survei. Menurutnya, pelaku yang bekerja di pembiayaan tersebut mengaku telah memasukkan datanya. Padahal, korban belum mengirimkan data apa pun. ”Saya tidak ada mengirim data apa pun, tetapi dia (pelaku) sudah menginput data saya dan mau bertemu dengan saya. Alasannya tidak bisa menginput data saya sebelum ketemu dengan saya,” kata TA.
Meski merasa curiga, korban akhirnya mengizinkan pelaku bertemu di kontrakan untuk menyelesaikan masalah data tersebut. ”Waktu itu saya tinggal bersama teman saya di kontrakan. Tetapi, saat itu teman saya lagi bekerja dan belum pulang. Jadi saya sendiri di kontrakan,” tuturnya.
Setelah berbincang, pelaku lalu pamit meninggalkan kontrakannya. Namun, tak lama dia kembali dan beralasan ingin buang air kecil.
Saat itulah petaka itu menimpa korban. Begitu masuk, pelaku ternyata berupaya melakukan percobaan pemerkosaan. Korban diseret pelaku masuk ke kamar. ”Saya hampir diperkosa. Sampai akhirnya saya hendak berteriak, baru pelaku melepaskan saya,” ujar korban.
Korban yang tak terima kemudian melaporkan kejadian itu ke Polres Kotim. Dia juga mengaku telah menjalani visum. Di sisi lain, perkara itu juga sempat dimediasi dan pelaku mengaku siap bertanggung jawab. ”Saya trauma berat dan depresi atas kejadian ini, karena selalu terbayang-bayang. Setiap kali teringat kejadian itu selalu menangis,” katanya.
Menurut korban, hingga kini pelaku tak ada pertanggungjawaban apa pun terhadap dirinya. Karena itu, dia berharap ada keadilan dalam kasus yang menimpanya. Dia juga menyebut perkara itu akan dimediasi kembali pekan depan di kepolisian. ”Sampai sekarang pelaku belum sepenuhnya bertanggung jawab. Sampai sekarang tidak ada respons,” katanya. (sir/ign)