Bisnis perkebunan kelapa sawit masih menemui sejumlah masalah. Hal tersebut jadi sorotan dalam Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Gapki Kalteng.
HENY, Sampit | radarsampit.com
Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menyoroti empat masalah dan tantangan yang dihadapi para pengusaha kelapa sawit. Di antaranya, regulasi yang kerap berubah, penjarahan, dan pencurian sawit, serta masih adanya perusahaan yang belum tergabung menjadi anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalteng.
”Saya mendorong kepada semua perusahaan sawit agar tergabung menjadi anggota Gapki,” kata Halikinnor dalam Rakercab Gapki Kalteng yang dilaksanakan di Palace Ballroom, Aquarius Boutique Hotel Sampit, Jumat (2/8/2024).
Halikinnor berharap kegiatan tersebut dapat menyinkronkan program kerja pengurus Gapki Kalteng, serta menjaga kekompakan antara anggota yang kini berjumlah 118 perusahaan.
”Saya mengapresiasi Gapki yang telah berperan aktif dalam memajukan industri kelapa sawit di Kalimantan Tegah,” katanya.
Gapki memiliki visi, mewujudkan industri kelapa sawit nasional yang berkelanjutan sebagai sumber kesejahteraan. Dengan misi, mensinergikan pemangku kepentingan industri kelapa sawit nasional, menjadi mitra pemerintah dan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan yang kondusif bagi industri kelapa sawit berkelanjutan, mendorong anggota melaksanakan tata kelola industri kelapa sawit yang baik dan berkelanjutan dan menjadikan industri kelapa sawit Indonesia agar dapat bersaing di dunia internasional.
Halikinnor mengatakan, Rakercab Gapki Kalteng menjadi momentum yang tepat untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang inovatif serta berkelanjutan bagi perkembangan industri kelapa sawit.
”Kita ketahui industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor strategis yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian, baik melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, maupun perolehan devisa negara. Oleh karena itu, saya berharap, hasil dari rakercab ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan dan dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan,” kata Halikinnor.