Gubernur Kalteng Ancam Penjarakan ”Penyunat” Bantuan Banjir

banjir
MENINJAU: Gubernur Sugianto Sabran saat meninjau banjir di Desa Kuala Kuayan, Kotawaringin Timur. (MMC KALTENG)

SAMPIT – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengingatkan agar bantuan untuk korban banjir yang sebelumnya telah didistrikbusikan, dapat disalurkan tepat sasaran kepada masyarakat yang terdampak. Dia mengancam memenjarakan siapa pun yang berani ”menyunat” bantuan tersebut.

”Jangan sampai bantuan kurang sebungkus pun,” kata Sugianto saat meninjau banjir di Kelurahan Kuala Kuayan, Kotim, Selasa (7/9).

Bacaan Lainnya

Sugianto menegaskan, akan menindak tegas siapa pun yang melakukan penyelewengan bantuan pemerintah, baik penyalahgunaan maupun dijadikan sebagai bisnis. Tim yang bergerak menyalurkan bantuan harus memperhatikan skema penyaluran hingga sampai di masyarakat terdampak.

”Hukum sudah pasti, sehingga jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait penyaluran bantuan ini. Sekarang masyarakat dalam keadaan sulit. Bantuan ini tujuannya untuk meringankan beban mereka,” ucapnya.

Supaya bantuan tepat sasaran, Sugianto menginstruksikan agar penyalurannya dilakukan dari rumah ke rumah. Jangan lagi dipusatkan di satu tempat atau dikumpul di satu titik tertentu. Hal tersebut dikhawatirkan membuat ada masyarakat terdampak yang tidak mendapat bantuan.

Baca Juga :  Diamuk Api, Dua Rumah Jadi Arang

“Dari provinsi juga ada tim yang bergerak untuk membantu menyalurkan bantuan ini door to door. Kalau langsung didatangkan ke masyarakat yang terdampak, maka semuanya bisa dapat bantuan itu,” ucapnya.

Bantuan dari Pemprov Kalteng yang disalurkan untuk Kotim sebanyak 3.000 paket bahan pokok. Setiap paket terdiri dari dua sak beras 10 kg dan bahan pokok lainnya. Nilai bantuan kali ini paling besar dibanding bantuan yang pernah disalurkan sebelumnya, yakni mencapai Rp 500 ribu per paket.

”Ada seratus paket saya bawa langsung. Kalau saya melihat warga yang terdampak banjir tidak mampu dan kesusahan, langsung saya berikan bantuan,” katanya.

Terkait penanganan korban banjir, bupati yang daerahnya terdampak banjir telah diperintahkan menyiapkan tempat pengungsian. Hal tersebut untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan debit air di sejumlah daerah, yang secara tidak langsung memaksa masyarakat sekitar mencari tempat pengungsian.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *