Jalan Poros Kebanjiran, Warga Desa Rungun Nyaris Terisolasi  

Banjir Desa Rungun
BANJIR: Kondisi perkampungan Desa Rungun Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Rabu (5/6/2024)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Desa Rungun, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), nyaris terisolasi banjir. Saat ini akses untuk keluar kampung hanya bisa menggunakan transportasi air.

Rumah warga dengan konstruksi panggung yang tinggi, nyaris sejajar dengan tinggi muka air sungai. Itu menandakan debit air sungai naik signifikan sejak beberapa hari terakhir.

Bacaan Lainnya
Gowes

Kondisi curah hujan tinggi menjadi pemicu banjir di sejumlah desa dan kelurahan di beberapa kecamatan di Kotawaringin Barat.

Seperti di Kecamatan Arut Utara, Kecamatan Kotawaringin Lama, dan Kecamatan Arut Selatan. Tiga kecamatan tersebut dilalui oleh dua aliran sungai besar.

Warga Desa Rungun, Kecamatan Kotawaringin Lama, Yulia menyampaikan bahwa Desa Rungun dalam tahun 2024 ini nyaris setiap tiga bulan dilanda banjir. Akses jalan terputus akibat luapan Sungai Lamandau.

“Akses jalan terputus karena banjir, masyarakat di desa semua beralih ke transportasi air berupa perahu dan getek untuk menuju keluar kampung,” ujarnya, Rabu (5/6/2024).

Baca Juga :  Wajib Scan QR Code PeduliLindungi untuk Masuk Polres Kobar

Kendaraan warga saat ini sudah tidak bisa lagi melintas di jalan poros lantaran ketinggian air menyebabkan mesin kendaraan mati.

Untuk bepergian ke ibukota kecamatan, mereka harus menaikan kendaraan ke perahu, dan baru diturunkan ketika menjumpai jalan yang tinggi dan tidak terkena banjir.

“Andai jalan kami dilakukan peningkatan dengan konstruksi yang lebih tinggi, tentu nasib kami tidak bakal sulit seperti saat ini,” keluhnya.

Warga lainnya, Farid, menambahkan hingga saat ini belum ada unsur pemerintahan yang turun untuk meninjau lokasi banjir.

Padahal jalan penghubung antardesa, baik ke Desa Kondang maupun menuju ke ibukota kecamatan putus. Banjir menghambat mobilitas warga. Pasokan barang-barang kebutuhan masyarakat juga tersendat.

“Saat ini di dalam kampung masih aman, tetapi melihat debit sungai naik terus dan lantai rumah warga sudah nyaris sejajar dengan air sungai tidak menutup kemungkinan kampung juga bakal terendam,” tandasnya.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan saat dikonfirmasi mengakui hingga saat ini pihaknya masih menunggu data dan kondisi banjir dari pemerintah kecamatan baik di Kotawaringin Lama maupun di Arut Utara.



Pos terkait