Kelaparan, Orang Utan Gasak Kebun Nanas Warga

orangutan
MERESAHKAN: Orang utan kepergok warga merusak dan mengambil buah nanas di Jalan Ahmad Shaleh km 20, ruas Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama, belum lama ini. (ISTIMEWA/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Seekor orang utan merusak kebun nanas warga di Jalan Ahmad Shaleh km 20, ruas Jalan Kotawaringin Lama-Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Satwa dilindungi tersebut diduga kelaparan, sehingga kebun warga jadi sasaran.

Saat kepergok warga mengambil buah nanas, orang utan tersebut langsung menjauh, masuk semak belukar. Peritiswa tersebut beberapa kali terjadi. Namun, upaya tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BKSDA Kalteng SKW II Pangkalan Bun untuk mengevakuasi satwa itu, belum juga berhasil, mengingat daya jelajah atau mobilitas primata yang dilindungi tersebut sangat jauh.

Bacaan Lainnya

Warga khawatir, selain merusak kebun buah warga, orang utan juga merusak tanaman kelapa sawit yang masih kecil. Pasalnya, dalam sekali beraksi, tanaman kelapa sawit bisa tercabut dengan jumlah puluhan pohon. Kerugian yang diderita bisa mencapai jutaan rupiah.

Salah seorang pemilik kebun sawit di Jalan Ahmad Shaleh, Nanang, mengaku serba salah dengan keberadaan orang utan yang berkeliaran. Dia takut apabila terjadi konflik dengan manusia, bisa berujung pidana.

Baca Juga :  Layanan IGD RSUD dr Murjani Sampit Tetap Beroperasi selama Lebaran 

”Dibiarkan rusak kebun, tapi kalau diusir dengan cara halus pasti akan kembali lagi dan bila disakiti, pidana yang akan kami terima, mengingat orang utan satwa yang dilindungi,” keluhnya, Rabu (4/10/2023).

Dia menduga orang utan itu kelaparan dan mencari makan. Sebelumnya, orang utan juga dijumpai warga berjalan di tengah Jalan Ahmad Shaleh. Ketika berjumpa manusia, seperti ketakutan.

Warga lainnya, Asus, berharap BKSDA segera mengevakuasi orang utan tersebut sebelum merusak tanaman warga lebih parah. Pasalnyam di sekitar munculnya orang utan itu merupakan area perkebunan buah dan kelapa sawit masyarakat setempat. ”Agar cepat dievakuasi, takut terjadi apa-apa, karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat. Kalau yang dirusak sedikit tidak apa-apa, tapi dalam semalam bisa habis kebun dirusaknya,” katanya. (tyo/ign)



Pos terkait