Keterbatasan Bukan Alasan, Empat Perempuan Inspiratif Kotim Ini Membuktikannya

bupati kotim
PENGHARGAAN: Bupati Kotim Halikinnor memberikan penghargaan kepada seorang ibu yang inspiratif, karena di tengah keterbatasan ekonomi mampu menyekolahkan anaknya hingga meraih kesuksesan, Kamis (15/12). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Empat perempuan inspiratif di Kabupaten Kotawaringin Timur mendapat penghargaan yang diserahkan langsung Bupati Kotim Halikinnor, Kamis (15/12). Penghargaan itu diberikan pada momentum hari ibu yang digelar Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kotim.

Perempuan yang dinilai menginspirasi itu didatangkan untuk memberikan contoh dan memotivasi bahwa seorang ibu, meski dengan keterbatasan ekonomi, tetap bisa berdaya, mengantarkan anaknya meraih kesuksesan, dan bermanfaat bagi orang lain. Pemberian penghargaan merupakan wujud apresiasi atas perjuangan mereka.

Bacaan Lainnya

Halikinnor dibuat terharu dan kagum dengan latar belakang maupun kisah perjuangan empat ibu atau wanita inspiratif tersebut, sehingga mampu menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang perguruan tinggi. Bahkan, ada pula yang anaknya menjadi seorang polisi.

”Latar belakangnya ada yang hanya seseorang penjual sayur. Mereka yang secara ekonomi tidak mampu, tapi dengan tekad, semangat, dan motivasi yang luar biasa sehingga bisa menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Bahkan anaknya ambil S2 di Universitas Indonesia (UI),” kata Halikinnor.

Baca Juga :  Rampas Truk Jaminan, Santo Jadi Pesakitan

Dia melanjutkan, UI merupakan universitas terkenal di Indonesia. Tak sembarang orang bisa masuk universitas tersebut. ”Harus punya kualitas dan kapasitas yang mampu sekolah di sana dan ternyata anak penjual sayur bisa. Bahkan sampai magister. Ada juga yang anaknya jadi polisi, ibunya hanya petani dan penjual sayur,” ujarnya.

Hal tersebut, lanjut Halikinnor, membuktikan bahwa latar belakang ekonomi yang serbaterbatas bukan alasan untuk tak fokus terhadap pendidikan. ”Inilah contoh ibu-ibu yang dalam keterbatasan secara ekonomi, tapi berhasil menyekolahkan anak-anaknya, sehingga diberikan penghargaan. Ini menjadi contoh,” katanya.

Di sisi lain, Halikinnor mengaku prihatin ketika ada perempuan yang mudah putus asa. Bahkan, ada yang sampai membuang anak. Dia berharap hal itu jangan sampai terjadi. Sebab, kehidupan masih panjang dan selalu ada peluang.

”Wajar bagi para wanita itu diberikan penghargaan. Ini sebagai motivasi bagi lainnya. Jangan sedikit-sedikit putus asa karena kesulitan ekonomi. Tetap semangat, karena semangat yang utama. Didukung semangat itulah sehingga bisa berhasil,” tegasnya.



Pos terkait