Kisah Pilu di Panti Asuhan Annida Qolbu

Menampung Yatim Piatu, Balita, Disabilitas, Hingga Jompo

Panti Asuhan Annida Qolbu
SEMANGAT : Ketua Panti Asuhan Annida Qolbu bersama anak anak asuhnya.

Selain disabilitas perempuan yang dirawat di Panti Asuhan Annida Qolbu, adapula disabilatas laki-laki bernama Arsyil. Usianya kini 10 tahun. Terlahir yatim piatu, memiliki perangai yang super hyper aktif. Dia dibawa oleh kakaknya saat usianya 5 tahun. Arsyil senang mengotak atik barang, tidak bisa mendengar (tuli), tidak bisa berbicara (bisu) dan suka tidur diayunan dan diatas ranting pohon.

Masa lalu memilkukan juga dialami Iyud. Dia dibawa seseorang ke panti saat usianya 3 tahun. Kini usianya sudah 9 tahun. Dia merupakan korban dari orang tua yang mengalami perceraian. Ibunya dulunya bekerja menjual diri alias pekerja seks komersial (PSK).

Ditakdirkan hidup menjadi ujian bagi Udin. Remaja berusia 15 tahun ini memiliki keterbelakangan mental. Orang tuanya tak ingin mengakuinya sebagai anak. Dia manusia yang dilahirkan tanpa diharapkan kehadirannya. Warga Jemaras yang membawanya ke panti saat usianya lima tahun.

Kisah pilu lainnya juga dialami seorang remaja bernama Anwar (bukan nama asli). Anwar memiliki kelainan daya tangkap yang lambat. Dia diketahui berasal dari Seruyan. Namun, ironisnya saat usianya dua tahun dia diletakkan didepan pintu panti tanpa data dan identitas. Usut punya usut, Anwar memiliki nasib yang kurang lebih serupa. Ayahnya meninggal dan ibunya bekerja menjadi PSK.

Baca Juga :  Roadrace Porprov Kalteng Diramaikan Kelas Tambahan

Serta ada satu lagi disabilitas laki – laki yang punya kelihaian membantu para staf pengasuh dan senang tertawa meskipun tidak lucu.

Itulah 10 anak disabilitas yang hidup dan dirawat di Panti Asuhan Annida Qolbu. Sebelumnya sejak tahun 2000 bangunan Panti Asuhan berdiri masih ada 15 penghuni panti disabilitas yang dijemput keluarganya karena merasa bisa diandalkan dan adapula orang tua lanjut usia yang sudah jompo yang pernah tinggal dan dirawat di Panti Asuhan hingga wafat di Panti Asuhan Annida Qolbu.

Bahkan, ada pula sekitar 20an penghuni Panti Asuhan Annida Qolbu yang kabur ketika usianya sekitar 15-17 tahun.

Rohani mengaku sangat sedih. Meskipun beban dan tanggungjawabnya berkurang, namun dia tetap merasa sedih. Karena sebagian besar anak panti yang dirawatnya sejak usia balita, malah kabur tanpa pamit. Bahkan, tahun 2021 lalu ada 7 anak panti yang kabur.



Pos terkait