Legislator Ungkap Buruknya Pelayanan Kesehatan, Bayi Patah Tangan Diduga Ditelantarkan

Pelayanan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tak sepenuhnya baik
Ilustrasi pelayanan kesehatan.

SAMPIT – Pelayanan kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tak sepenuhnya baik. Bahkan, ada warga yang harus mengalami buruknya pelayanan di fasilitas kesehatan milik pemerintah. Padahal, Bupati Kotim Halikinnor sebelumnya telah memerintahkan agar pelayanan kesehatan dimaksimalkan.

Dugaan masih buruknya pelayanan kesehatan itu diungkap Anggota DPRD Kotim Ary Dewar. Dia mendapat laporan ada orang tua bersama bayi yang baru dilahirkan di Kecamatan Cempaga kebingungan mendapatkan pelayanan medis setelah melahirkan di puskesmas setempat.

Bacaan Lainnya

Menurut Ary Dewar, bayi tersebut mengalami patah tangan. Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan di RSUD dr Murjani Sampit. Patahnya tangan bayi tersebut, lanjutnya, diduga disebabkan prosesi melahirkan yang di puskesmas.

”Orang tua bayi tersebut curhat kepada istri saya perihal persoalan bayinya. Mereka tidak semestinya mendapatkan pelayanan seperti itu, walaupun mereka ini kategori warga tidak mampu,” kata Ary Dewar.

Ary menjelaskan, bayi tersebut dilahirkan di Puskesmas Cempaka Mulia dengan normal. Namun, orang tua bayi curiga melihat kondisi tangan buah hatinya yang seperti patah. Kedua orang tua bayi itu lalu minta ditangani lagi oleh petugas medis.

Baca Juga :  Waduh...!!! Video Bugil Perempuan Sampit Gegerkan Jagat Maya

Akan tetapi, Ary Dewar menambahkan, bukannya mendapatkan perawatan lebih lanjut, bayi dan ibunya justru disuruh pulang. Pasalnya, kedua orang tua bayi itu tidak memiliki identitas berupa KTP dan BPJS Kesehatan.

”Keinginan mereka untuk mendapatkan surat rujukan ke Rumah Sakit Murjani Sampit tidak bisa diberikan dan pihak  puskesmas justru menyuruh pulang,” katanya.

Menurut Ary Dewar, kondisi kedua orang tua bayi tersebut memang tergolong tidak mampu secara ekonomi. Ditambah tidak memiliki dokumen identitas diri dan kartu BPJS. Karena orang tua bayi itu khawatir melihat kondisi anaknya semakin parah, mereka berinisiatif meminta bantu  istri Ary Dewar.

”Karena kemanusiaan, kami yang mengantar ke RSUD Murjani, sekaligus membiayainya. Dari hasil rontgen, tangan kiri bayi patah. Bagaimana bisa sampai terjadi seperti itu? Seperti apa penanganan di puskesmas sampai begitu kondisinya?” tegas Ary.



Pos terkait