PANGKALAN BUN – Hasil produksi tangkapan ikan nelayan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengalami peningkatan sejak lima tahun terakhir. Hal ini terjadi lantaran dukungan bantuan alat tangkap terus mengalir kepada nelayan.
Angka produksi tangkapan nelayan selama periode 2017 sampai awal tahun 2022 yang semula hanya 19.000 ton mengalami peningkatan menjadi 28.000 ton dengan berbagai jenis ikan yang diperoleh dari perairan Kotawaringin Barat.
Pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan setempat telah menggelontorkan berbagai alat tangkap ikan dengan jumlah total sebanyak 25 ribu unit, baik berupa jaring, mesin dan perahu penangkap ikan.
Dengan segala potensi perikanan yang ada di perairan Kotawaringin Barat, sektor perikanan menjadi program prioritas pemerintah daerah setempat.
Kepala Dinas Perikanan Hepy mengatakan, dalam kurun lima tahun terakhir pihaknya telah memfasilitasi ratusan pelaku usaha perikanan tangkap di Kobar.
“Lima tahun terakhir sebanyak 312 pelaku usaha perikanan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB), 171 Pokdakan, serta 39 Pohlakar telah kita fasilitasi,” ungkapnya, Minggu (6/2).
Sementara itu untuk tahun 2021 dari target 15 ribu item alat tangkap yang diberikan dalam periode 2017 sampai 2022 telah seluruhnya disalurkan. Pencapaian tersebut membuat Dinas Perikanan lebih optimis terjadi peningkatan perekonomian masyarakat terutama para nelayan di pesisir Kumai khususnya dan di Kotawaringin Barat pada umumnya.
“Ekonomi masyarakat khususnya pelaku usaha perikanan terus bergerak dan muaranya adalah terciptanya pembangunan ekonomi yang signifikan masyarakat nelayan di Kobar,” pungkasnya. (tyo/sla)