PANGKALAN BUN , RadarSampit.com – Mandor panen di salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Arut Utara ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pencurian puluhan janjang kelapa sawit.
Lelaki berinisial MHT (32) yang berdomisili di Afdeling OE, RT 001, Desa Sukarami, Kecamatan Arut Utara itu rupanya tidak sendiri dalam menjalankan aksinya.
Tersangka ditemani TJNO (28) warga Durian Tunggal, Kelurahan Pangkut, Arut Utara yang berperan sebagai sopir pengangkut buah hasil curian.
Kapolsek Arut Utara Ipda Agung Sugiharto mengatakan, pengungkapan kasus pencurian buah kelapa sawit tersebut bermula atas kecurigaan personel pengamanan perusahaan yang sedang berpatroli. Mereka melihat satu unit truk milik salah satu kontraktor yang bekerja sama dengan perusahaan melintas dengan muatan buah kelapa sawit.
“Setelah beberapa menit truk tersebut kembali dan ternyata truk sudah dalam keadaan kosong, ternyata buah kelapa sawit diturunkan di kebun masyarakat,” terangnya, Minggu (29/5).
Lantaran merasa curiga, tim pengamanan kemudian melakukan pengecekan pada janjang kelapa sawit yang diturunkan di kebun masyarakat tersebut.
“Ternyata di janjang buah sawit terdapat ciri cangkam kodok dan terdapat kode pemanenan 18-101 yang merupakan ciri khusus perusahaan tersebut,” terangnya.
Mengetahui bahwa buah sawit tersebut merupakan TBS yang berasal dari area perkebunan, personel keamanan mencari sopir truk dan menginterogasinya.
“Sopir tersebut mengakui bahwa buah tersebut berasal dari Afdeling Echo dan rencananya akan dijual ke tengkulak,” ungkapnya.
Berdasarkan pengembangan terhadap sopir truk itu, kemudian diketahui bahwa mandor panen perusahaan yang mendalangi pencurian tersebut. Bahkan ia yang menyuruh sopir agar memindahkan sebanyak 99 janjang TBS buah kelapa sawit ke kebun masyarakat.
Selanjutnya tersangka dan barang bukti diserahkan ke Polsek Arut Utara untuk diproses lebih lanjut. “Atas kejadian tersebut perusahaan mengalami kerugian sekitar kurang lebih Rp3.960.000,” pungkasnya (tyo/sla)
