Dia merinci, di Kelurahan Kumai Hulu terdapat dua RT yang terdampak banjir rob, yaitu RT 12 dan 17, Desa Kubu di RT 01, 02, 03, 04, 06, 07, 08, dan 09. Kemudian, Teluk Bogam ada lima RT, serta beberapa RT di Desa Sebuai.
”Kami mengalami kendala komunikasi dan akses jalan menuju lokasi yang dipenuhi sampah dan tumbangan pohon,” ujarnya.
Kepala Stasiun Meteorologi (Stamet) Iskandar Pangkalan Bun Aqil Ikhsan mengatakan, fenomena alam yang terjadi di pesisir Pantai Kumai dan ibu kota kecamatan akibat efek Siklon Tropis Nyatoh.
Menurutnya, Siklon Tropis Nyatoh (994 hPa) terpantau di Laut Filipina dan sejak semalam bergerak menjauh dari wilayah Indonesia. Pergerakannya memberikan dampak pada ketinggian gelombang di Perairan Sangihe, Kepulauan Talaud Halmahera Utara, dan Papua.
Selain itu, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat daya, barat laut, dan kecepatan angin mencapai 8 sampai 30 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Kalimantan.
”Desember ini cuaca terbilang ekstrem. Ditambah banyak gangguan atmosfer, la nina, dan efek tidak langsung dari Siklon Tropis Nyatoh,” pungkasnya.
Angin Kencang
Cuaca buruk disertai angin kencang juga melanda Desa Sungai Baru, Kecamatan Jelai, Selasa (7/12) malam. Hal tersebut membuat atap bangunan gedung roboh dan atap rumah sebagian warga lepas.
”Kami masih menunggu laporan dari Kades Sungai Baru,” kata Plt Camat Jelai M Aini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukamara Agus Mulyono mengatakan, pihaknya telah menerima informasi terjangan cuaca buruk tersebut. ”Informasi sementara, ada atap bangunan yang roboh,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Sukamara Windu Subagio meminta tim relawan di bawah koordinasi BPBD Sukamara selalu siap siaga. ”Saya minta selalu siaga, karena bencana bisa saja sewaktu-waktu terjadi di musim penghujan,” kata Windu.
Dia juga mengingatkan, saat ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Hal tersebut perlu diwaspadai, karena wilayah Sukamara memiliki kerawanan terhadap bencana alam.