Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-78 di Kabupaten Kotawaringin Timur dipusatkan di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Kotim. Ditandai dengan syukuran sederhana dan pengumuman lomba foto tingkat pelajar, mahasiswa, dan wartawan.
RADO, Sampit | radarsampit.com
Sejumlah pejabat penting di Kotim, Senin (4/3/2024), kompak hadir di Sekretariat PWI Kotim di Jalan Ahmad Yani. Mereka di antaranya Bupati Kotim Halikinnor, Wakil Bupati Kotim Irawati, Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson, dan Sekretaris Daerah Kotim Fajrurahman. Hadir pula sejumlah kalangan pengusaha.
Ketua PWI Kotim Siti Fauziah mengatakan, kegiatan itu sejatinya jatuh pada 9 Februari lalu. Namun, karena situasi politik meningkat, akhirnya ditundak setelah pemilu.
Beruntungnya pelaksanaan pemilu berjalan dengan baik tanpa eskalasi politik berarti. Dalam rangkaian kegiatan itu, kata Fauziah, PWI Kotim memfasilitasi para penggemar fotografi dengan menggelar lomba foto.
”Lomba ini temanya pemilu damai. Jadi, foto-foto itu berkaitan dengan aktivitas persiapan pemilu hingga pascapemilu sampai pleno di masing-masing PPK dan kabupaten. Terhitung hampir dua minggu pelaksanaan pengambilan foto tersebut,” kata Fauziah.
Fauziah menuturkan, sebagai pers, kegiatan yang dihelat PWI Kotim sejalan dengan tema HPN tahun ini, yakni mengawal transisi kepemimpinan nasional. Transisi itu bukan hanya di skala nasional, tapi juga sampai tingkat daerah yang harus menjadi perhatian para jurnalis.
”Sesuai arahan Pak Presiden saat peringatan HPN di Jakarta, maka PWI Kotim juga turut andil mengawal transisi kepemimpinan nasional yang jadi penekanan tema HPN tahun ini,” kata dia.
Dalam rangkaian syukuran itu, selain penyerahan dan pengumuman lomba, juga jadi ajang silaturahmi pekerja pers di Kotim dengan mitra dan pemerintah daerah. Fauziah juga mengapresiasi kehadiran sejumlah manajemen perusahaan, seperti PT BGA Group, Sukajadi Sawit Mekar, PT Wilmar Group, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotim Susilo.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor menuturkan, selama memimpin Kotim banyak dibantu pers. Dia selalu dikawal media, baik dari sisi pemberitaan positif dan negatif. Dia menegaskan, sangat perlu kritik dan sudut pandang berbeda untuk mengawal dirinya melaksanakan roda pemerintahan.
