PALANGKA RAYA, radarsampit.com — PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) dan Unit Pelaksana Proyek KLB 3, melaksanakan pemantauan lingkungan di sejumlah proyek strategis ketenagalistrikan di Kalimantan Tengah, pada 25–31 Mei 2025.
Kegiatan ini menyasar pembangunan Gardu Induk 150 kV Puruk Cahu, Gardu Induk Kuala Kurun, PLTU Sampit, Gardu Induk Pangkalan Bun, serta jalur transmisi SUTT 150 kV Pangkalan Bun – PT KLM.
Pemantauan mencakup aspek-aspek penting seperti kualitas air, udara, tingkat kebisingan, keberadaan biota air, flora-fauna sekitar proyek, kondisi lalu lintas, serta persepsi dan keresahan masyarakat.
Hal ini merupakan komitmen PLN untuk memastikan bahwa seluruh pembangunan memenuhi prinsip pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kepala Desa Bumi Harjo, Sunardi, menyambut baik langkah ini. “Kualitas udara dan tingkat kebisingan masih dalam batas aman. Kami mengapresiasi upaya PLN yang aktif menjaga keseimbangan lingkungan,” ujarnya.
Manager UPP KLB 3, Muhamad Indra Firdaus, menyampaikan bahwa pemantauan lingkungan bukan hanya kewajiban administratif, tapi bentuk tanggung jawab sosial PLN.
“Kami ingin memastikan pembangunan tidak hanya memenuhi target teknis, tapi juga diterima secara sosial dan ramah terhadap lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, General Manager UIP KLB, Johar Wijaya, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bagian dari pengawasan dan evaluasi berkelanjutan. “Kami memastikan proyek mematuhi regulasi lingkungan, dan setiap dampak dipantau serta dikelola secara bertanggung jawab,” tegasnya.
Dengan terlaksananya pemantauan ini, PLN UIP KLB memperkuat komitmennya dalam menjaga keberlanjutan proyek infrastruktur kelistrikan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan kenyamanan masyarakat. (daq)