PALANGKA RAYA – Aparat kepolisian di Kalimantan Tengah terus menggencarkan operasi pemberantasan narkoba. Hasilnya, dalam waktu sepekan, ada enam budak sabu diciduk. Mereka diamankan di Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Gunung Mas, dan Kotawaringin Timur. Polisi juga menyita sebanyak 16 paket sabu seberat 335,37 gram senilai ratusan juta rupiah.
Para tersangka yang diringkus, yakni Hermansyah alias Herman (45), Suprianto (31), Nurwinda alias Ayu (31), Sayuti (64), Indra Wahyudin (39), dan Ebit Franata (39). Mereka beroperasi dalam jaringan berbeda. Barang haram itu dipasok dari Kotim, Gunung Mas, Palangka Raya, Banjarmasin, hingga Pontianak. Narkoba tersebut dijual di kawasan pedalaman dan tambang masyarakat. Beberapa di antaranya dikendalikan narapidana.
Dirresnarkoba Kombes Pol Nono Wardoyo mengatakan, Hermansyah diamankan di Kotim dengan barang bukti 50,23 gram, timbangan digital, dan bong. Pelaku telah beberapa kali ditangkap dalam kasus serupa dan dikendalikan napi dalam Lapas Kelas IIB Kotim.
”Kami bekuk 3 Maret lalu di Kotim. Pelaku sudah dua kali disel dan tiga kali ditangkap karena kasus narkoba,” katanya.
Selanjutnya, Supriyanto dan Nurwinda, diamankan Senin (1/3) di Desa Dahian Tambuk, Gumas. Mereka diamankan berdasarkan informasi masyarakat bahwa lokasi tersebut kerap menjadi tempat transaksi narkoba.
”Kami amankan barbuk 10 gram sabu dan ponsel. Keduanya merupakan pasangan suami istri,” ungkapnya.
Selanjutnya, polisi meringkus Sayuti saat dalam perjalanan dari Palangka Raya menuju Gunung Mas. Dari pelaku diamankan 20,14 gram sabu dan mobil KH 1203 TG. Kemudian, Indra Wahyudin diamankan bersama tiga pekat sabu besar seberat 252,65 gram, kendaraan, dan lainnya.
”Indra dibekuk di Jalan Uria Jaya. Lalu dikembangkan di tempat tinggalnya dan dilakukan penggeledahan hingga menemukan sabu 252,65 gram. Terakhir, meringkus Ebit di Desa Ramang, Pulpis, bersama 2,35 gram sabu. Semuanya ditetapkan tersangka dan dibidik Pasal 112 Jo 114 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman 20 tahun penjara,” ujarnya.