PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Tingginya curah hujan di Palangka Raya membuat posko pengungsian di Pasar Kahayan kebanjiran. Air berasal dari arah Jalan Tjilik Riwut yang posisinya lebih tinggi, mengalir ke posko di bawahnya.
Peristiwa itu terjadi saat para pengungsi sedang menikmati santap sahur.
”Di sini tadi malam banjir juga. Ketika mau sahur, langsung banjir,” kata Harsinah (40), warga Mendawai 1 di lokasi pengungsian.
Pengungsi di penampungan segera mengangkat barang mereka yang basah ke ruko di sebelahnya. Sejumlah pakaian, selimut, dan peralatan lainnya terlanjur basah.
”Rencananya kami mau dipindahkan ke lokasi lain, tapi belum tahu dimana dan kepastiannya kapan. Sudah di rumah kebanjiran, di sini lagi yang ikut banjir,” ujar Harsinah.
Informasinya, petugas posko memang berencana segera memindahkan pengungsi ke lokasi lain setelah kejadian tersebut. Namun, belum menemukan lokasi yang tepat. Warga berharap segera direlokasi, karena intensitas hujan yang masih tinggi.
Di posko tersebut terdapat 39 kepala keluarga dengan 137 jiwa. Sebanyak 13 orang di antaranya balita dan 7 lansia. Sebagian besar pengungsi berasal dari Jalan Mendawai 1, RT 03/RW 04. Mereka rata-rata sudah berada di pengungsian sejak senin (11/3/2024).
”Air di rumah sampai ke pinggang tingginya. Sudah seminggu hujan turun terus, ditambah air kiriman dari hulu,” kata Harsinah.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palangka Raya, sebanyak 502 warga harus mengungsi akibat rumahnya terendam banjir. Mereka ditampung di enam posko yang telah disiapkan.
Sebanyak 259 warga mengungsi di Poslap Langkai, di SDN 1 Langkai, Jalan Ahmad Yani, 105 di Poslap Palangka, di Komplek Pasar Kahayan, Jalan Mendawai. Kemudian 13 warga di Poslap Kameloh Baru, 15 kepala keluarga di Poslap Danau Tundai dan 192 warga di Poslap Marang.
”Untuk rumah yang terendam banjir ada sebanyak 2.613 unit dengan total 5.882 kepala keluarga yang terdampak,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangka Raya, Heri Fauzi, Rabu.