Ratusan Bangunan SD di Daerah Ini Memprihatinkan

sekolah dasar,Kotawaringin Barat,Disdik Kobar
Kondisi Sekolah Dasar Negeri 2 Medang Sari di Dusun Sarap, Desa Medang Sari Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar belum lama ini.(istimewa)

PANGKALAN BUN, RadarSampit.com– Ratusan Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Kotawaringin Barat butuh perhatian pemerintah  kabupaten setempat. Banyak bangunan SD, terutama di pelosok desa yang  mengalami kerusakan dengan kategori sedang dan berat.

Diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Alamsyah,  ada sebanyak 186 sekolah untuk yang kerusakan kategori sedang. Namun untuk kategori berat hanya tersisa beberap unit saja.

Bacaan Lainnya

“Terutama sekolah-sekolah yang dibangun pada tahun 1980,  banyak yang sudah mengalami kerusakan baik sedang maupun berat. Tapi sebagian besar sudah mengalami revitalisasi,”  ungkapnya, Jumat (14/10).

Dijelaskannya, untuk bangunan berusia tua, kalau dilihat dari fisik bangunan yang terparah ada di SDN 1 Kebun Agung. Kemudian di Kotawaringin Lama ada 2 sekolah  kekurangan ruang kelas,  yaitu SDN  3 Kotawaringin Hilir dan SDN 1 Lalang.

Kemudian untuk Kecamatan Kumai masih menyisakan 3 sekolah yang perlu rehab bangunan yaitu, di SDN 3 Kumai Hulu, SDN Teluk Pulai dan SDN Sebuai.”Mayoritas kegiatan pembangunan dan rehab, kita upayakan dan mendapatkannya melalui DAK fisik dari kementerian,” ujar Alamsyah.

Baca Juga :  Antrean Sempat Mengular di Jalan ke Kolam

Disebutkannya, pada tahun 2022 ada sebanyak 38 sekolah dasar yang menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, dan sejak beberapa tahun lalu, setiap tahunnya Kabupaten Kobar selalu mendapat kucuran anggaran DAK fisik.

Untuk itu lanjut Alamsyah, pihaknya  berharap, dengan mengucurnya anggaran DAK fisik setiap tahunnya, sehingga pelan-pelan berdasarkan skala prioritas Disdikbud akan memenuhi standar minimal pendidikan,  terutama untuk sarana dan prasarananya.

Sementara itu tambahnya, untuk SDN 2 Medang Sari yang sebelumnya mengalami kerusakan parah, sudah akan dilakukan rehab melalui ABT tahun 2022, dan Disdik juga sudah men-survei sekolah tersebut.

Menurut  Alamsyah, dengan kucuran anggaran sebesar Rp130 juta itu rehablitasi akan difokuskan pada pembenahan total bagian atap dan plafon, serta pembenahan lainnya. Termasuk pengecatan, dan kelengkapan meubeler untuk satu ruang kelas lengkap.



Pos terkait