SAMPIT, radarsampit.com – Bertepatan pada momen peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 tahun pada Rabu (17/8) kemarin, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit ikut merayakan dengan penuh semarak.
Seluruh jajaran managemen beserta ratusan pegawai rumah sakit dengan hikmat dan tertib mengikuti apel upacara di halaman belakang gedung rumah sakit. Cuaca mendung disertai gerimis tak menghentikan jalannya acara hingga selesai.
Usai upacara, tibalah saatnya acara yang ditunggu-tunggu yaitu perlombaan. Ada tiga kategori lomba yang diadakan diantaranya kategori lomba edukasi akreditasi yang meliputi lomba dance hand hygiene dan lomba yel-yel yang diikuti 12 kelompok perwakilan dari Ruangan Cempaka, Rekam Medik, Perinatologi, Koperasi, Teratai, IGD, MPP dan Poli Gigi, Bougenville, Asoka, Seroja, Seruni Nifas, Poliklinik, Verlos Kamer (Ruang Bersalin), Satpam, ICU dan Ruang Laundry. Serta, adapula lomba code red (prosedur penanganan penyelamatan kebakaran, Red) yang diikuti 15 kelompok dan lomba code blue (Prosedur penanganan kegawatdaruratan jantung dan respirasi,Red) yang diikuti sebanyak 12 kelompok.
Selain itu, adapula lomba kategori 5R (Rapi, Rawat, Rajin, Resik, Ringkas) yang diikuti seluruh ruangan di RSUD dr Murjani Sampit. Selama dua hari sejak kemarin Selasa (16/8) tim juri melakukan penilaian dengan menilai seluruh ruangan. Juri akan menentukan pemenang berdasarkan pemenuhan 5R.
Selanjutnya, adapula lomba kategori hiburan yakni lomba balap kelereng secara estafed dan lomba memindahkan air. Semua lomba ini dimulai setelah apel upacara hingga sore hari. Bahkan, peserta yang merupakan pegawai rumah sakit terlihat begitu bersemangat mengikuti lomba. Adapula yang rela mengikuti lomba dalam cuaca gerimis.
“Semuanya begitu senang dan semangat mengikuti lomba, walaupun tadi pagi cuaca hujan, peserta tetap semangat,” kata dr Sutriso, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit saat dijumpai Radar Sampit, Rabu (17/8).
Sutriso mengatakan kegiatan lomba dalam rangka menyemarakan hari kemerdekaan RI rutin dilaksanakan setiap tahun. Namun, diakuinya selama dua tahun terakhir, kegiatan perlombaan ditiadakan karena tenaga kesehatan dan seluruh pegawai rumah sakit begitu difokuskan menangani kasus Covid-19. Tak sedikit dari tenaga kesehatan yang sudah menjadi alumni Covid-19, bahkan adapula yang terpapar Covid-19 lebih dari satu kali.
