“Dua tahun terakhir itu tahun-tahun terberat bagi kita semua terutama para nakes dan jajaran manajemen di rumah sakit. Kami difokuskan melakukan penanganan pasien Covid-19 dari yang awalnya dulu begitu sangat mengkhawatirkan hingga sekarang alhamdulillah kasus Covid-19 sudah sangat terkendali. Ada satu-dua kasus pasien yang dirawat tapi, gejalanya tidak berat,” ucap dokter yang juga pernah terpapar Covid-19 ini.
Setelah melewati dua tahun terberat itu, tentu saja tenaga kesehatan dan seluruh pegawai rumah sakit begitu merindukan momen-momen kebersamaan seperti kegiatan apel upacara dan perlombaan seperti yang diadakan Rabu (17/8) kemarin.
“Persiapan kami hanya 15 hari saja, saya dan dr Yulia, drg Ari, dr Iman dan sejumlah dokter serta tenaga kesehatan lainnya menyambut gembira dengan adanya lomba ini. Saya ikut senang melihat mereka dapat berkumpul dan bercanda dalam suasana hari kemerdekaan ini,” ujarnya.
Perayaan hari kemerdekaan yang ke-77 tahun ini juga menjadi momen berharga bagi semua masyarakat terutama tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit. “Kita sudah melewati dua tahun terberat kita, saatnya kita semangat menyambut kemerdekaan. Kita semua berdoa agar kasus Covid-19 di Kotim khususnya dan Indonesia pada umumnya dapat dikendalikan. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir,” ujarnya.
Ditengah perlombaan berlangsung, kegiatan juga diselingi dengan doorprize. Ada 72 bingkisan doorprize yang dapat dibawa pulang oleh pegawai rumah sakit yang beruntung. Ada 700 undian berisi nama seluruh pegawai ASN dan tenaga kontrak rumah sakit. Nama-nama itu dibacakan dr Sutriso satu per satu seraya mendoakan agar pemilik nama itu mendapatkan doorprize sesuai keinginannya. Tidak sedikit pula pemilik nama yang terpaksa hangus, karena tidak berada ditempat. (hgn/fm)
