PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Teror pembakaran rumah di Kota Palangka Raya kian meresahkan. Kali ini giliran rumah wartawan, Limson Dedy yang jadi sasaran. Meski dugaan pembakaran terus berlangsung, aparat kepolisian belum mampu mengungkap kasusnya.
Rumah Limson yang diduga sengaja dibakar itu berada di Jalan Rajawali IX, Rabu (30/10). Jurnalis senior yang juga pengurus PWI Kalteng ini baru membelinya setahun silam dan memang belum dihuni.
Limson mengaku tak menyangka rumahnya juga jadi target. Dia yakin rumahnya terbakar karena faktor kesengajaan.
”Saya menduga memang sengaja dibakar, karena posisi rumah kosong dan aliran listrik memang dipadamkan,” ujar Limson.
Limson menuturkan, sekitar pukul 02.00 WIB dia terbangun dari tidur karena mendengar suara anjing yang tak berhenti menggonggong. Saat akan mencoba tidur kembali, dia mulai waswas karena maraknya kebakaran rumah kayu yang terjadi belakangan ini.
Sekitar pukul 03.30 WIB, tetangganya menghubungi dan mengatakan rumah kayu yang berada di belakang rumahnya terbakar.
”Saya langsung bergegas keluar rumah menuju rumah yang terbakar dan meminta bantuan tetangga lain untuk menelepon pemadam kebakaran. Rumah tersebut memang kosong dan direncanakan hendak diisi barang material untuk keperluan pembangunan tembok dan membuat jembatan di depan rumah,” katanya.
Terpisah, Koordinator Call 112 Sucipto mengatakan, dari keterangan warga, api muncul dari bawah depan rumah.
”Keterangan tetangga, api pertama diketahui sudah besar dan ada ban di bawah kolong rumah panggung,” katanya.
Selain kediaman Limson Dedy, peristiwa yang juga diduga kuat pembakaran rumah kosong lainnya terjadi di Jalan Petuk Katimpun. Kapolsubsektor Jekan Raya Iptu Siswanto mengatakan, api berasal dari depan teras rumah kosong. Di lokasi ditemukan kawat bekas ban yang terbakar.
”Kalau di Jalan Petuk Katimpun indikasinya dari ban yang dibakar, kemudian dibantu sama bahan bakar minyak. Warga mendapati bekas ban habis terbakar di sana. Kalau di Jalan Rajawali IX, api berasal dari depan samping rumah,” katanya.