SAMPIT – Harga sejumlah bahan pangan di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) merangkak naik. Salah satu yang mengalami kenaikan adalah ikan.
Pedagang ikan di Pasar Sejumput Jalan DI Panjaitan Sampit Remiana mengatakan, banjir yang melanda sejumlah kabupaten berdampak besar terhadap penjualan ikan.
“Dengan adanya banjir banyak sekali pengaruhnya,” kata Remiana, Sabtu (11/9).
Harga ikan terimbas putusnya jalan Trans-Kalimantan di Kabupaten Katingan. Kondisi ini membuat pasokan barang dari Banjarmasin ke Sampit tersendat.
“Ikan kebanyakan dari luar daerah. Seperti nila dari Kasongan, bawal dari Banjarmasin. Sedangkan saat ini dari Banjarmaian enggak bisa masuk ke Sampit. Jalannya putus,” ungkapnya.
Remiana menambahkan, sudah empat hari terakhir harga ikan segar rata-rata naik sebesar Rp10.000 per kilogram. Ikan nila yang biasanya dijual Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 45 ribu per kilogram.
“Semua ikan ikut naik gara-gara banjir, Rp 10 ribu naiknya dalam satu kilo,” sebutnya.
Menurutnya, ikan nila sempat kosong beberapa hari kemarin. Omset pedagang pun menurun karena para pembeli mengurangi belanjaan. Remiana mengaku rugi hingga jutaan rupiah dalam sehari karena banyak ikan yang membusuk dan tidak habis terjual.
“Banyak pengaruhnya terhadap pembelian, dulu beli sekilo, sekarang yang beli paling satu ekor, karena harganya naik,” tandasnya.
Jalan Trans-Kalimantan di Kasongan sempat terputus. Jalan ini merupakan satu-satunya jalan darat yang menghubungkan Sampit Kotim dengan Palangka Raya dan Banjarmasin. Kondisi ini berpengaruh terhadap pasokan bahan pangan ke Kotim. (yn/yit)