SAMPIT, radarsampit.com – Para Bhiksu melaksanakan Pindapatta di Vihara Avalokitesvara Sampit, Sabtu (3/6/2023). Pindapatta sebagai salah satu rangkaian peringatan Trisuci Waisak 2567 Buddhis Era (BE) yang bertepatan 4 Juni 2023. Pindapatta diawali dengan puja bakti atau doa bersama yang dipimpin oleh Anggota Sangha Bhikkhu YM Badra Kirty Stavira, Sekwil Kalimantan dan diikuti oleh umat di Vihara Avalokitesvara Sampit.
Usai melakukan puja, mereka berjalan di halaman sekitaran Vihara Avalokitesvara sambil membawa patta atau periuk berwarna perak. Pindapatta dilaksanakan oleh para Bhikkhu dengan cara berjalan kaki dengan kepala tertunduk sambil membawa patta untuk menerima atau memperoleh dana makanan dari umat. Umat yang telah menunggu memasukkan sedekah ke dalam patta tersebut.
Umat Budha umumnya memberikan makanan siap konsumsi, juga mendanakan makanan kering, minuman, obat-obatan untuk kebutuhan bhikkhu. Tradisi sedekah ini dimulai dari pukul 06.00 WIB.
Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Kalteng Bambang Siswanto mengatakan, tradisi pindapatta untuk menyambut perayaan hari raya Waisak 2567 yang jatuh pada 4 Juni ini. Tradisi pindapatta ini memiliki makna derma, dimana umat memberikan sedekah berupa bahan makanan, uang, dan kebutuhan sehari-hari kepada para bhiksu dan bhiksuni.
“Makna pindapatta adalah sedekah. Umat yang memberi sedekah akan mendapat pahala besar. Kami juga percaya karma. Kalau berbuat baik maka akan berbuah baik di masa datang. Antusias umat untuk berderma sangat tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, melalui prosesi pindapatta ini memberikan kesempatan untuk umat bersedekah. “Selain menunjukkan bakti kepada bhikkhu, juga berlatih untuk melepas, berdana sesuai kemampuan,” ujarnya.
Pindapatta merupakan tradisi Buddhis yang telah dilaksanakan sejak zaman kehidupan Buddha Gotama, bahkan sejak jaman para Buddha terdahulu, hingga saat ini. Pemberian dana makanan kepada para Bhikkhu tidak sama dengan pemberian sedekah atau berdana kepada seorang pengemis, peminta-minta, dan sebagainya.