SAMPIT, radarsampit.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) diminta mendata lahan konsesi yang terbengkalai. Hal tersebut penting sebagai salah satu upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kotim Rinie Anderson, kemarin (30/4). Dia juga mendorong agar dilakukan pemetaan wilayah rawan kebakaran, terutama di wilayah yang masih banyak lahan terlantar dan semak belukar. Kemudian, menyiagakan alat dan pertugas pemadaman.
Rini mencatat ada beberapa titik di kecamatan yang setiap tahunnya jadi langganan kebakaran, di antaranya wilayah selatan, Mentawa Baru Ketapang, Baamang, Telawang, Mentaya Hulu, Kotabesi, Cempaga, dan Cempaga Hulu.
Menurutnya, lahan yang perlu dikhawatirkan membara adalah lahan yang di sekitarnya tidak ada areal perkebunan. Pasalnya, keberadaan perusahaan perkebunan dinilai efektif mencegah kebakaran.
”Dari pengamatan saya, titik yang terbakar biasanya jauh dari PBS. Apalagi sejak PBS diinstruksikan Presiden RI untuk wajib mencegah dan menanggulangi karhutla, maka kelihatan partisipasinya,” ujar Rinie.
Meski begitu, Rinie meminta Pemkab Kotim memerintahkan jajarannya menginventarisasi lahan yang tidak dikelola. Khususnya areal konsesi yang sudah diberikan izin oleh pemerintah.
”Karena fakta yang kami temui, kebakaran beberapa tahun silam juga banyak terjadi di dalam konsesi yang tidak diusahakan atau dikelola. Oknum ini hanya mendapatkan izin, tetapi kenyataan di lapangan tidak ada pengelolaan, sehingga ketika musim kemarau areal itu selalu jadi langganan,” katanya.
Rinie melanjutkan, kewaspadaan perlu ditingkatkan mengingat dua pekan terakhir cuaca panas sangat terasa di Kotim, khususnya Sampit. Bahkan, beberapa hari lalu suhu sempat mencapai lebih dari 35 derajat celcius.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim saat ini tengah mempersiapkan berbagai kemungkinan yang dihadapi apabila tahun ini dilanda kemarau panjang. BPBD terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk mengoptimalkan pencegahan karhutla. Selain itu, mendukung upaya pemerintah pusat mengantisipasi dampak el nino.