Babat Bibit Penjahat Jalanan, Balap Liar Harus Dihentikan

Balap liar
Ilustrasi. (M Faisal/Radar Sampit)

SAMPIT, RadarSampit.com – Balapan liar di Kota Sampit yang kian berani hingga mengarah pada tindak kriminal, berpotensi menjadi bibit penjahat jalanan. Aksi meresahkan itu harus dibabat tuntas untuk memberikan rasa aman pada masyarakat luas.

Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menilai, aksi brutal para pelaku balap liar yang merusak fasilitas warga merupakan persoalan serius. Hal tersebut bukan lagi bentuk kenakalan remaja biasa, karena sudah terang-terangan melakukan aksi kriminal dengan cara-cara demikian.

Bacaan Lainnya

”Tentunya kami menyesalkan aksi-aksi brutal itu. Saya dukung aparat untuk menindak dan menangkap para pelaku, karena ini sudah berbahaya bagi daerah. Kondusifitas akan terganggu dengan ulah-ulah oknum tersebut,” kata anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu, Senin (30/5).

Dadang merespons aksi brutal pelaku balap liar di Jalan HM Arsyad Sampit pada Minggu (29/5) dini hari lalu. Puluhan orang nekat bertindak anarkis dengan memecahkan kaca jendela tempat usaha warga. Hal tersebut sebagai bentuk balasan dari pelaku balap liar yang tak terima ditegur warga setempat.

Baca Juga :  Korban Persetubuhan Anak Meninggal, Terdakwa Dituntut 13 Tahun Penjara

Menurut Dadang, apabila korban malam itu memiliki darah panas, tentu akan terjadi bentrokan dan pertikaian di daerah tersebut. ”Untungnya korban tidak mengambil sikap melawan. Coba seandainya hal itu dilakukan di permukiman warga, bisa-bisa ada yang dijadikan sasaran massa,” ujarnya.

Dadang mengungkapkan, dirinya kerap melintas di Jalan HM Arsyad pada malam hari saat pelaku balap liar itu beraksi. Mereka berani menghentikan mobil di tengah jalan.

”Ini kan sudah tidak benar. Artinya, berani menghentikan pengendara. Dengan begitu sudah melawan aturan dan sudah selayaknya ditindak dan diproses,” tegasnya.

Lebih lanjut Dadang mengatakan, setelah penyerangan pelaku balap liar tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan pimpinan DPRD Kotim. ”Kami coba duduk bersama dengan polisi, dalam hal ini Satlantas dan Pemkab Kotim, supaya ini ada solusi. Kita ingin jalanan bebas dari balapan liar yang kerap menakuti pengguna jalan,” ujar Dadang. (ang/ign)



Pos terkait