Banjir Hancurkan Jerih Payah Petani di Kalteng

Tujuh Kecamatan di Kotim Terendam

banjir di sampit
PETANI: Petani di Jalan HM Arsyad Desa Pelangsian Kecamatan Mentawa Baru Ketapang terdampak banjir, Selasa (30/4/2024). (YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Banjir akibat curah hujan yang tinggi menimbulkan masalah bagi para petani sayuran. Petani di Desa Pelangsian, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, harus merelakan tanamannya mati direndam banjir.

Handoko, petani di wilayah tersebut harus gigit jari. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun beberapa hari lalu membuat lahan pertaniannya terendam. Dampaknya hampir semua jenis sayuran yang dia tanam mati total. ”Kondisi lahan untuk saat ini bisa dikatakan mati semua,” ujarnya, Selasa (30/4/2024).

Bacaan Lainnya

Bagi petani, banjir tentu sangat merugikan. Apalagi kerusakan yang diakibatkan dapat berlangsung lama setelah air surut.

”Terendamnya sudah sejak tiga hari ini. Rusak semua. Kalau sudah begini, tanamannya sudah tidak bisa diapa-apakan lagi,” ucapnya.

Handoko menanam beberapa jenis sayuran di lahan pertaniannya. Di antaranya, antara lain bawang prei, sawi, jagung, kangkung dan cabai. Banjir yang merendam lahan pertaniannya membuat Handoko merugi hingga puluhan juta.

Baca Juga :  Bongkar Bisnis Penipu Rakyat, Polisi Usut Sindikat Pemalsu KTP di Sampit

“Kerugian kalau total semuanya diatas Rp10 juta. Untuk cabai saja sekitar Rp2,5 juta,” sebutnya.

Menurutnya, sayuran yang dia tanam sangat rentan terhadap air. Seperti cabai, misalnya, ketahanannya hanya beberapa hari. Atas kondisi yang terjadi, tidak banyak yang dapat Handoko lakukan. Dia terpaksa mencabut taman sayuran yang sudah mati tersebut.

”Kondisi seperti ini tidak bisa diselamatkan sama sekali. Cabai, misalnya. Ketahanannya cuma 2-3 hari sudah mulai layu. Perkiraan besok (Rabu, 1/5/2024), sudah mau dicabut,” katanya.

Kegiatan pertanian akan terganggu oleh tanah yang tergenang air selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Handoko berharap banjir cepat surut. Sebab, semakin cepat air surut, semakin besar peluang mempertahankan kesehatan lahan pertanian, sehingga bisa cepat kembali melakukan penanaman.

Rendam Tujuh Kecamatan

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir mengepung wilayah Sampit. Total ada tujuh kecamatan di Kotim yang terdampak banjir.



Pos terkait