Banjir Makin Tinggi, Camat Parenggean Galang Bantuan Perusahaan

banjir parenggean
JADI SUNGAI: Warga melintas menggunakan perahu karena jalan yang biasanya dilalui terendam banjir di Desa Menjalin, Kecamatan Parenggean. Tampak pula Jembatan Sungai Babi di Desa Karang Sari yang putus akibat diterjang luapan sungai, Kamis (8/9). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Sejumlah desa di Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang sebelumnya terendam banjir belum surut. Banjir dikhawatirkan terus meningkat apabila hujan tak kunjung reda.

”Tiga hari ini hujan terus. Pagi tadi hujan, siang reda. Sore sampai malam gerimis lagi. Sampai sekarang genangan banjir masih bertahan. Di beberapa titik, sudah meningkat sekitar 25 cm. Ketinggian banjir rata-rata 50 cm – 1 meter dari atas permukaan tanah,” kata Camat Parenggean Siyono, Jumat (9/9).

Bacaan Lainnya

Genangan banjir juga tak hanya menggenangi jalan, namun sudah merendam lantai rumah warga. Dari data yang dihimpun Radar Sampit, ada lima desa dan satu kelurahan yang dikepung banjir. Desa Barunang Miri 16 rumah, Bajarau 35 rumah, Menjalin 35 rumah. Kabuau 65 rumah, Tehang 17 rumah, dan Kelurahan Parenggean 176 rumah. Kondisi banjir yang terjadi sudah dilaporkan Camat Parenggean ke Bupati Kotim pada Kamis (8/9) kemarin.

Baca Juga :  Hutan Gambut Taman Nasional Sebangau Terbakar

”Rumah yang terendam banjir rata-rata lokasinya berada di bantaran Sungai Tualan yang hampir setiap tahun menjadi langganan banjir,” ujarnya.

Menyikapi bencana banjir tahunan ini, Siyono sudah bersurat ke delapan perusahaan yang berada di sekitar lokasi banjir, di antaranya PT Uni Primacom, PT KIU, PT Sawit Mas Parenggean, PT Unggul Lestari, PT WMGK, PT NSP, PT SSP, dan PT SPMN.

”Sudah ada beberapa perusahaan yang menurunkan bantuan. Untuk sementara bantuan dikumpulkan di kantor desa sampai terkumpul sesuai kebutuhan. Kalau langsung dibagikan, kasihan nanti masyarakat yang belum kebagian teriak minta jatah juga. Jadi, saya instruksikan kades kumpulkan semua bantuan sesuai kebutuhan, setelah terkumpul baru dibagikan ke masyarakat supaya adil semua kebagian,” ujarnya. (hgn/ign)



Pos terkait