SAMPIT, radarsampit.com – Bencana banjir kembali menerjang sejumlah daerah di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur. Bencana tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang setiap hari mengguyur wilayah tersebut.
”Curah hujan kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kami terus meningkatkan koordinasi, memantau perkembangan kondisi di lapangan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim Rihel, Jumat (7/10).
Rihel menuturkan, banjir tersebut terjadi di wilayah utara pada enam kecamatan, yaitu Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu, Bukit Santuai, dan Parenggean. Banjir juga melanda beberapa desa di wilayah hilir, yakni Kecamatan Kotabesi.
Rihel menjelaskan, biasanya banjir akan turun dari wilayah hulu menuju hilir. Jika banjir di hulu mulai surut, maka air turun merendam wilayah di bawahnya, seperti Kecamatan Parenggean dan sekitarnya.
Menurut Rihel, saat ini baru sebagian kepala desa yang menyampaikan informasi terkait kondisi banjir di desa mereka. Pihaknya terus berkoordinasi dan memantau kondisi bencana di sejumlah lokasi.
Laporan sementara, banjir terjadi di Kecamatan Telaga Antang, meliputi Desa Tumbang Boloi, Rantau Tampang, Rantau Katang, dan Tumbang Sangai. Di Mentaya Hulu, terjadi di Desa Tanjung Jariangau, Bawan, Kuala Kuayan, Tangka Robah, dan Pemantang. Kemudian di Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi dan empat desa di Kecamatan Tualan Hulu.
”Kalau di sana surut, pasti wilayah Kecamatan Parenggean akan terendam lagi. Data sampai saat belum disampaikan semuanya,” kata Rihel.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kotim Hairis Salamad mengaku priharin dengan kondisi masyarakat Kecamatan Telaga Antang. Sudah sepekan banjir melanda, namun tidak ada pihak dari Pemkab Kotim yang turun ke lokasi. Masyarakat berharap agar pemerintah turun tangan melihat kondisi mereka yang mulai kesulitan bertahan hidup.
”Saya mendapatkan laporan dari warga yang terkena banjir. Kasihan masyarakat Telaga Antang. Hampir seminggu ini banjir, tidak ada pihak pemerintah daerah yang turun ke lokasi. Tidak seperti biasanya,” kata Hairis.