Bendungan Sagu Mangkrak, Lahan Pun Ditanami Sawit

Rencana Cetak Sawah Hanya Sebatas Angan-Angan

pintu air
TIDAK TERAWAT: Pintu air di bendungan di Desa Sagu Suka Mulya, Kecamatan Kotawaringin lama yang tidak terawat, baru-baru ini. (Istimewa/Radar Pangkalan Bun)

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Bendungan Desa Sagu Suka Mulya, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat, hingga saat ini tidak pernah dimanfaatkan. Padahal bendungan ini sudah dibangun sejak tahun 1997.

Kondisi bendungan yang rencananya untuk mendukung pengairan sawah, nyaris tidak pernah dipelihara sehingga kondisinya memprihatinkan. Minimnya perawatan dituding menjadi penyebab bendungan tersebut terbengkalai.

Bacaan Lainnya
Gowes

Kondisi bendungan saat ini ditumbuhi semak belukar, bahkan besi-besi yang menjadi alat pendukung bendungan raib dicuri. Padahal pembangunan bendungan memakan anggaran besar.

“Dulu saat masih menjadi aset provinsi sering dilakukan perawatan, namun beberapa tahun belakangan tidak ada perawatan. Saya enggak tahu apakah sudah dilimpahkan ke kabupaten atau belum,” kata Hasanudin, Kepala Desa Sagu Suka Mulya.

Sejatinya bendungan tersebut dibangun untuk mendukung pengairan sawah warga desa setempat yang direncanakan akan dibangun oleh pemerintah di sekitar lokasi bendungan. Dulu ada rencana cetak sawah seluas 100 hektare, namun hingga saat ini tidak ada realisasinya. Lantaran tidak ada kepastian, area rencana persawahan sudah dialihfungsikan menjadi tanaman kelapa sawit.

Baca Juga :  Enam Fraksi DPRD Kobar Sepakat Tiga Raperda Jadi Perda 

“Masyarakat menunggu karena janjinya kan sawah itu akan dicetak oleh pemerintah ternyata lama tak kunjung datang. Akhirnya masyarakat tanam sawit, sekarang sudah alih fungsi,” keluhnya.
Ia menerangkan, sejak awal pembangunan tahun 1997 hingga kini bendungan belum pernah dimanfaatkan.

“Kalau tidak salah mulainya sekitar tahun 1997. Bukan pemerintahan saya, jadi saya kurang tahu nilai bangunan. Karena janji tidak ditepati, akhirnya mereka masing-masing mengambil tanah itu untuk tanam sawit,” ungkapnya.

Hal serupa disampaikan oleh Warga Desa Sagu lainnya, Sarif. Ia menyayangkan bendungan tidak dimanfaatkan sehingga pembangunannya terkesan mubazir.

“Betul memang enggak ada perawatan sama sekali. Pohon sudah besar-besar, rol-rol pemutar plat juga sudah mulai hilang. Sayang kalau dibiarkan enggak dimanfaatkan,” imbuhnya.
Selain bendungan, rumah jaga petugas maupun irigasi yang dibangun juga mengalami kondisi yang sama. Tidak tersentuh perawatan.



Pos terkait