Karin benar-benar bucin ke suaminya. Saking cintanya ke Donwori, malah membuat tingkah laku Karin kebablasan. Dia terlalu cemburuan.
Sebagai perempuan memang wajar mempunyai sifat cemburu pada pasangannya. Namun, kalau keterlaluan bisa menjadi malapetaka. Ujung-ujungnya pisah.
Itulah yang terjadi pada pasangan suami istri Donwori, 36, dan Karin, 35. Mereka tinggal di rumah kontrakan di daerah Sambikerep Surabaya.
Awalnya Donwori sering dituduh selingkuh oleh Karin dengan teman perempuan satu kantor. Nah, dari masalah itu, Karin terus merasa khawatir dan curiga. Dia sering telepon suaminya. Bahkan, sehari bisa mencapai 15 kali.
“Iya kalau telepon hanya satu kali itu wajar dan menanyakan tentang pekerjaan atau kabar. Namun yang terjadi malah telepon setiap jam dan tidak tahu waktu bekerja. Akhirnya HP saya matikan biar Karin tidak menghubungi lagi,” kata Donwori saat di Pengadilan Agama (PA) Surabaya.
Bukannya berhenti menghubungi Donwori, Karin malah telepon ke kantor. Dia mengira suaminya tidak bekerja di kantor.
“Saya malu dengan teman kerja. Lalu saat di telepon balik, bukannya Karin itu berkata lemah lembut tapi malah berkata kasar dan bahkan menuduh selingkuh,” ucapnya.
“Padahal Karin sudah tahu kalau saya lagi bekerja dan tidak kemana-mana,” keluhnya.
Donwori merasa kecewa dan kesal dengan perkataan Karin. Saat di rumah, dia menjelaskan kepada Karin. Lagi-lagi istrinya itu malah marah-marah tidak jelas dan mengatakan dengan nada kasar.
“Dari kecewanya kepada Karin sehingga saya keceplosan bilang cerai. Namun Karin malah bilang iya dan malah minta cerai,” ungkapnya. (*/vga)