PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Bundaran Tudung Saji atau yang dikenal dengan bundaran sampah, di Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, belum tertata maksimal.
Bundaran yang menjadi pintu gerbang jalan lintas kabupaten dan provinsi tersebut meski jalannya sudah mulus di dua jalur, namun pengendara masih memanfaatkan satu ruas jalur untuk dua arah.
Pada malam hari, ruas tengah jalan dari bundaran menuju Kotawaringin Lama dipenuhi truk sarat muatan parkir. Kondisi tersebut membahayakan, mengingat di ruas jalan itu minim penerangan jalan.
Bahkan, beberapa warung kopi yang kerap dijadikan tongkrongan untuk karaoke menjadi tempat persinggahan para sopir truk. Salah seorang warga Pangkalan Bun, Deddi Heriyadi mengatakan, sebagai pintu gerbang perlintasan, sudah seharusnya Bundaran Tudung Saji menjadi perhatian.”Kalau malam masih gelap, padahal jalur perlintasan kendaraan besar. Berbahaya untuk pengendara,” katanya.
Warga lainnya, Reza, berharap pemerintah daerah memperhatikan Bundaran Tudung Saji, karena bundaran tersebut menjadi penopang kehidupan ekonomi masyarakat yang banyak berjualan di sepanjang jalan.
Saat awal dibangun, bundaran itu sempat menjadi perhatian masyarakat yang banyak memanfaatkannya sebagai pusat berbagai kegiatan. Namun, berjalannya waktu, pengunjunginya menurun drastis. ”Hanya perlu sentuhan untuk penataan. Jalan sudah mulai bagus dan pedagang sudah semakin banyak. Juga penerangan harus lebih banyak,” katanya. (tyo/ign)