Bupati Kotim: Ini Sayur Apa? Saya Jarang Lihat di Pasar”

Bupati Kotim
PANEN SAYUR: Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor dan Sekda Kotim saat panen sayur di Kebun Hidroponik 88, Jumat (16/7) pagi. (HENY/RADAR SAMPIT)

Juli tahun lalu, Halikinnor panen perdana pakcoy di kebun Hidroponik 88. Setahun kemudian, dia kembali panen di kebun milik Radar Sampit. Tapi sayur yang dipetik kali ini beda.

HENY, Sampit

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Kebun Hidroponik 88 Radar Sampit bisa menjadi percontohan bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang ingin memulai usaha. Hal itu diungkapkan Bupati Kotim Halikinnor saat panen sayur di Kebun Hidroponik 88.

“Kebun hidroponik Radar Sampit ini bisa jadi percontohan bagi masyarakat di Kotim. Ini bisa menjadi sumber penghasilan sampingan,” kata Halikinnor, Jumat (16/7) pagi.

Berkebun dengan metode hidroponik selain menyenangkan, media tanam pun tak memerlukan lahan yang luas. Masa panen berkisar antara 25-30 hari dan perawatan yang tidak begitu ribet.

”Lahannya segini aja lah, ini masih ada sisa lahan di belakang, dikembangkan saja terus. Bagus ini untuk menambah usaha sampingan,” ucapnya sambil mengarahkan matanya ke lahan pekarangan kosong di belakang gedung Radar Sampit.

Baca Juga :  Tingginya Angka Kematian Bukan hanya Disebabkan Covid-19, tapi juga gara-gara Ini

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak setahun lebih membuat Radar Sampit tak kehilangan harapan untuk tetap eksis sebagai media massa terdepan di Kalteng. Selain itu, Radar Sampit juga memanfaatkan sisa lahan di samping kantor untuk budidaya sayur hidroponik.

Sejak panen pertamanya pada tahun lalu tepatnya 11 Juli 2020, Kebun Hidroponik 88 tetap eksis menanam dan memanen sayur. Hasil panen dipasarkan ke pusat perbelanjaan, rumah makan, dan pedagang sayur di pasar tradisional.

“Ini yang patut dicontoh, Kebun Hidroponik Radar Sampit ikut berkontribusi membantu memenuhi kebutuhan sayur di Sampit. Kita punya supermarket, pasar, hasil panen bisa dititipkan dimana saja,” ujarnya.

Kedatangan Halikinnor didampingi Pj Sekda Kotim Fajrurrahman disambut gembira Direktur  Radar Sampit Siti Fauziah bersama jajaran manajemen Radar Sampit. Tak berlama-lama, matanya mengarah ke sayur hijau yang terlihat segar. “Ini sayur apa? Saya jarang lihat di pasar,” tanya Halikinnor.

Nampaknya, Halikinnor tak biasa melihat sayur yang dinamakan sayur bayam brazil yang memang jarang ditemukan di pasar tradisional.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *