Buruknya Kepedulian Perusahaan di Kotim Terlihat dari Persoalan Ini

pengerukan drainase lingkar selatan sampit
NORMALISASI: Alat berat melakukan normalisasi drainase di jalan lingkar selatan Kota Sampit, Kamis (4/8). (HENY/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Lambannya perusahaan perkebunan mengumpulkan dana untuk perbaikan lingkar selatan harus disampaikan kepada publik. Hal tersebut dinilai memperlihatkan buruknya kepedulian perusahaan pada pembangunan di daerah tempatnya berinvestasi.

”Kalau memang sampai akhir Agustus ini perusahaan ada yang tidak menepati komitmen perbaikan lingkar selatan, menurut saya memang harus diumumkan saja, karena itu sama saja mengingkari kesepakatan sebelumnya,” kata Rudianur, Selasa (30/8).

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Dia menyesalkan sikap demikian. Seharusnya, dana sekitar Rp 50 juta per perusahaan tidak memberatkan dibanding besarnya keuntungan yang diperoleh. Di sisi lain, waktu untuk  pengumpulan dana patungan hampir sebulan. Dari keseluruhan perusahaan, terlihat mana yang responsnya positif dan yang minim kepeduliannya untuk perbaikan jalan tersebut.

”Saya rasa hampir satu bulan ini sudah dilakukan pengumpulan dana, tapi nyatanya dari total keseluruhan hanya Rp 2 miliar yang terkumpul. Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, sehingga ujung-ujungnya tidak terkumpul lagi dana tersebut,” kata politikus Golkar Kotim ini.

Baca Juga :  Ketua PKB Kotim Tegaskan Tak Abaikan PDIP dan Demokrat

Rudianur mendesak Pemkab Kotim menyikapi hal itu apabila sampai akhir bulan tidak ada realisasi pengumpulan dana kesepakatan tersebut. ”Harusnya, kalau menghargai kesepakatan kemarin ya dilaksanakan, bukan justru menunda pengumpulan dana tersebut. Kasihan perusahaan yang memiliki rasa empati,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, dana patungan dari perusahaan untuk perbaikan jalan lingkar selatan Sampit sudah mencapai lebih dari Rp 2 miliar. Bupati Kotim Halikinnor turun tangan langsung menagih dana pada perusahaan yang dinilai agak sulit diminta menyetor.

”Ini sudah Rp 2 miliar lebih yang masuk. Hampir semua sudah menyumbang. Yang agak sulit ada yang langsung saya hubungi sendiri dan ini sudah berproses,” kata Halikinnor, Senin (29/8).

Halikinnor melanjutkan, masih ada beberapa perusahaan yang belum menyetor karena alasan tertentu, sehingga meminta waktu untuk menyelesaikannya.

”Ada juga orang yang dipercayakan umrah, jadi terlambat, sehingga mereka minta pengertian. Menunggu yang bersangkutan datang baru menyelesaikan,” ujarnya.



Pos terkait