PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mengakui, telah ditemukan setidaknya 15 kasus penularan Covid-19 varian Omicron di provinsi ini. Semua kasus tersebut berasal dari salah satu perusahaan di Kabupaten Murung Raya.
Ia katakan,ditemukannya varian yang dikenal memiliki tingkat penularan yang lebih cepat tersebut manjadi peringatan bagi pemerintah kabupaten dan kota. Kesiapan fasilitas kesehatan menjadi tuntutan utama guna mengantisipasi lonjakan kasus dari penularan varian tersebut.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel yang kemarin tadi diterima, sudah ada keluar. Di Kalteng sudah ada varian Omicron, dan ini menjadi warning bagi pemerintah daerah,” katanya usai menghadiri pengarahan Presiden RI terkait penanganan Covid-19 secara virtual, Senin (7/2).
Jika melihat kasus temuan Omicron di sejumlah daerah di pulau Jawa, ledakan kasus diperkirakan akan terjadi pada dua hingga empat minggu ke depan menyusul temuan kasus varian baru tersebut.
“Pak Presiden juga telah memberi peringatan, kasus akibat Omicron ini akan terjadi dua hingga empat minggu setelah temuan awal. Ini perlu kita waspada, bupati dan wali kota siapkan semua perangkatnya,” ucapnya.
Memang jika belajar dari pengalaman menghadapi lonjakan kasus varian Delta pertengahan tahun 2021 lalu, Sugianto berkeyakinan pemerintah dan jajarannya mampu mengendalikan varian Omicron ini. Seluruh sarana dan prasarana saat ini sudah siap, baik ketersediaan tempat tidur di rumah sakit, termasuk kebutuhan oksigen dan obat-obatan diyakin terpenuhi.
Di samping itu, stok vaksin di Kalteng masih sangat banyak dan bisa digunakan untuk mendorong percepatan vaksinasi, terutama pada daerah yang tingkat capaiannya masih rendah. Vaksinasi ini dianggap sangat penting guna menekan kasus penularan supaya tidak terjadi lonjakan berlebih.
“Menghadapi Covid ini sudah dua tahun, berbagai varian sudah kita tangani dan semuanya mampu dikendalikan. Sama dengan Omicron yang ada saat ini, pemerintah yakin bisa mengendalikannya,” imbuh Sugianto.