PALANGKA RAYA, radarsampit.com – Wanita lanjut usia (lansia) berusia lebih setengah abad bernama Sinar, warga Palangka Raya, Kalimantan Tengah, akhirnya bisa bernafas lega. Perempuan 51 tahun itu sempat dinyatakan hilang selama delapan hari hingga akhirnya bisa berhasil ditemukan dengan selamat di hutan Petuk Barunai, Kecamatan Rakumpit, Palangka Raya, Minggu (19/11/2023) tadi.
Sebelumnya dia dinyatakan hilang di Hutan Petuk Barunai Palangka Raya, pada Minggu (12/11/2023) ketika perjalanan menuju hutan pendulangan emas. Untuk diketahui, tim gabungan baru menerima informasi setelah beberapa hari Sinar dilaporkan hilang dan pada hari keempat pencarian, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan survivor dalam keadaan selamat.
Kepala Basarnas Palangka Raya AA. Alit Supartana menyampaikan dengan telah ditemukan dan terevakuasinya korban dengan selamat. Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. “Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian adalah Basarnas Palangka Raya, Polsek Rakumpit, keluarga dan masyarakat,” ujar Alit, Senin (20/11/2023).
Dia menceritakan, tiga hari pencarian, Tim SAR Gabungan tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Dalam Rencana Operasi SAR hari ke empat Minggu (19/11/2023), Tim SAR menjadi 2 SRU (Search and Rescue Unit).
SRU I menuju arah barat dan SRU II ke arah utara dari pondok yang sering digunakan korban saat berkebun. Pada pukul 19:00 WIB, SRU I menemukan tanda-tanda keberadaan survivor. Setelah ditelusuri lebih lanjut pada pukul 22:30 WIB survivor berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. Korban dibawa ke pondok dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
Karena evakuasi tidak memungkinkan dilakukan pada malam hari dan cuaca hujan, maka Tim memutuskan untuk bermalam di pondok dan evakuasi dilakukan besok pagi. Lalu, Senin (20/11/2023) pukul 08,00 WIB, korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke RS Tumbang Talaken.
Kemudian, korban telah ditemukan dalam keadaan selamat dan telah kita evakuasi. Korban ditemukan kurang lebih 12 kilometer dari titik terakhir diduga hilang. “Berdasarkan keterangan korban, yang bersangkutan tersesat dan bertahan hidup dengan cara meminum air akar yang ada di sekitar hutan,” terangnya.