SAMPIT, radarsampit.com – Ketertinggalan pembangunan di wilayah pedalaman merupakan salah satu pekerjaan berat yang seharusnya bisa diselesaikan setiap tahun anggaran. Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia mendorong Pemkab Kotim konsisten memperjuangkan pelosok dengan alokasi anggaran pembangunan yang ideal.
”Kotim terdiri dari 17 kecamatan dan di wilayah utara ada enam kecamatan yang mesti diperjuangkan dan kita samakan persepsi untuk pembangunannya,” ujarnya, Jumat (5/1/2024).
Hendra Sia menuturkan, jika menunggu anggaran ideal, sampai kapan pun pelosok akan tertinggal di segala bidang. Baik infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan hingga teknologi informasi.
”Memang perlu keseriusan yang maksimal untuk urusan ini. Saat ini, kalau dilihat dari alokasi anggaran yang dikucurkan di wilayah itu, sangat minim sekali bisa diakumulasi di semua SOPD,” kata Hendra Sia.
Menurutnya, ketertinggalan pembangunan di wilayah pelosok tidak lepas dari kekurangan anggaran. Namun, baginya, kekurangan itu bisa disiasati dengan melihat sisi urgensi pembangunan.
”Kalau di dapil V pembangunannya bersifat mendesak dan itu merupakan kebutuhan. Ini bukan saya mengabaikan daerah lain, karena memang fakta. Perhatian kita memang harus dibuka untuk membuka belenggu ketertinggalan di pedalaman,” tegasnya.
Dia melanjutkan, di wilayah utara Kotim ada enam kecamatan yang mencakup 40 persen dari seluruh wilayah Kotim. Selain itu, salah satu wilayah penyumbang pajak untuk negara yang cukup besar.
”Hal ini dibuktikan dengan jumlah perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah utara cukup banyak. Jadi, kita hanya dorong dan menekankan proporsional anggaran untuk daerah pelosok harus diperhatikan. Sesuai dengan kebutuhan dan fakta di lapangan,” katanya. (ang/ign)
