SAMPIT – Kurir sabu seberat 8,4 kilogram asal Sampit yang ditangkap di Semarang, Jawa Tengah, Helianto Kosim, merupakan penjahat kambuhan. Dia pernah dipenjara akibat kasus penipuan hingga miliaran rupiah dan baru dibebaskan.
Informasi dihimpun, Helianto sudah lama meninggalkan kediamannya di Jalan Wengga Agung, Kelurahan Baamang Barat, Sampit. Menurut Ketua RT setempat, Wahono, Helianto yang akrab disapa Yayang, masih berstatus warga setempat.
”Rumahnya sudah lama ditinggal sejak dia masuk (penjara) kasus dulunya,” ucap Wahono, Selasa (14/12).
Wahono menuturkan, Helianto baru saja bebas dari penjara, karena ada keluarganya yang sempat datang dan meminta stempel desa terkait pengurusan kebebasannya. Akan tetapi, dia mengaku tak mengetahui persis lokasi tinggal Helianto setelah bebas. ”Kalau anak istrinya pindah di Ketapang,” ujarnya.
Terkait kasus yang membawanya ke penjara sebelumnya, Helianto terlibat kasus penipuan bersama adiknya Albert terhadap Hany Handayani sebesar Rp 6,19 miliar terkait jual-beli karet. Dalam kasus itu, dia dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun oleh Pengadilan Negeri Sampit.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang menggagalkan pengiriman 8,4 kg narkotika jenis sabu-sabu dari Kalimantan menuju Kota Semarang melalui jalur laut. Helianto yang membawa sabu itu ditangkap saat bersembunyi di indekosnya di Sayung, Kabupaten Demak.
Pengungkapan kasus bermula ketika pemilik salah satu truk yang melakukan perjalanan dari Kalimantan menuju Semarang menggunakan KM Dharma Kartika VII, melapor kepada polisi tentang adanya barang mencurigakan di bak truk miliknya. Dari pemeriksaan, bungkusan tersebut berisi delapan paket sabu-sabu seberat 8,4 kg. (ang/ign)
